Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Saham SSMS Masuk Rekomendasi Beli Bersama Sejumlah Perusahaan Sawit

  • Oleh Nedelya Ramadhani
  • 26 Oktober 2018 - 10:00 WIB

BORNEONEWS, Pangkalan Bun - Prospek kinerja emiten perkebunan tahun ini diperkirakan terbatas oleh melesunya harga minyak kelapa sawit atau CPO global akibat faktor fundamental suplai dan permintaan.

"Kami mempertahankan rekomendasi netral terhadap emiten sektor perkebunan. Namun, estimasi harga CPO pada 2018 hingga 2019 diturunkan masing-masing menjadi 2.700 sampai 2.800 ringgit per ton, dari proyeksi sebelumnya senilai 2.900 hingga 3.000 ringgit per ton," kata analis Mirae Asset Sekuritas Indonesia, Andy Wibowo Gunawan, dalam risetnya akhir pekan ini.

Para produsen biodiesel masih belum yakin kenaikan harga minyak mentah akan berlanjut dan cenderung menahan produksi, sehingga belum mengerek permintaan bahan baku CPO.

"Emiten sawit kesulitan ekspansi untuk mendapatkan lahan baru. Pasalnya, pemerintah hanya membolehkan aktivitas replanting seluar 185.000 hektare," papar Andy.

Andy menilai, ada empat emiten kebun yang masuk ke dalam riset Mirae, yakni PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk. (SSMS)., PT Astra Agro Lestari Tbk. (AALI), PT PP London Sumatra Tbk. (LSIP), dan PT Sampoerna Agro Tbk. (SGRO).

Dua top picks pilihan Mirae yang mendapat rekomendasi beli ialah SSMS dan SGRO , dengan target masing-masing Rp1.800 dan Rp2.950. Adapun AALI dan LSIP hanya disarankan hold dengan target masing-masing Rp12.500 dan Rp1.150.

Dari sisi fundamental, pada 2018 laba bersih SSMS dan SGRO diprediksi tumbuh 10,6% yoy dan 25,5% yoy. Namun, laba AALI diperkirakan tergerus 40,2% yoy, sedangkan LSIP juga menurun 27% yoy.

"Dua saham pilihan kami SSMS  dan SGRO memiliki land bank yang besar sehingga mendukung pertumbuhan dalam jangka panjang," ujar Andy. (NEDELYA RAMADHANI/m)

Berita Terbaru