Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Analis: Saham Agrikultur Pancarkan Potensi Cerah

  • Oleh Nedelya Ramadhani
  • 07 November 2018 - 18:06 WIB

BORNEONEWS, Pangkalan Bun - Analis Royal Investium Sekuritas, Wijen Ponthus, menyatakan pelaku pasar bisa melakukan akumulasi beli pada saham agrikultur karena memiliki potensi cukup positif sampai akhir tahun. 

"Akumulasi beli artinya pelaku pasar membeli saham secara bertahap atau dengan cara mencicil. Koreksi sektor agrikultur pada pekan kemarin hanya teknikal koreksi saja, arahnya ke depan akan berada dalam tren penguatan," katanya dalam risetnya medio pekan ini.

Sejumlah saham agrikultur yang diramalkan memberikan keuntungan di antaranya PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI), PT Perusahaan Perkebunan London Sumatra Indonesia Tbk (LSIP), dan PT Tunas Baru Lampung Tbk (TBLA).

"Harga minyak kelapa sawit mentah atau Crude Palm Oil (CPO) berpotensi melaju kencang karena persediaan CPO global cenderung menurun akibat pembatasan ekspor CPO oleh Malaysia. Malaysia merupakan salah satu negara penghasil komoditas CPO terbesar, selain Indonesia," papar Wijen.

Jika persediaan berkurang, lanjut Wijen, akan berpengaruh ke harga, hukum ekonomi harga itu bergantung pada permintaan dan persediaan.

"Ketika permintaan melonjak di tengah turunnya persediaan global, maka harga CPO akan semakin melambung. Harga CPO terakhir berada pada posisi 2.046 ringgit Malaysia per metrik ton dan area 2.000 hingga 2.050 ringgit Malaysia per metrik ton ini area support kuat," ujarnya.

Selain itu, kebijakan pemerintah berupa penerapan pencampuran biodiesel sebesar 20% ke dalam Solar (B-20) non subsidi bakal mengerek kinerja emiten di sektor agrikultur. Hal ini karena kebijakan tersebut akan menaikkan penjualan CPO di dalam negeri.

"Harusnya penjualan pada kuartal IV ini sudah terasa karena kan sudah berlaku," tutur Wijen.

Wijen meyakini harga saham Astra Agro Lestari pekan ini bisa menyentuh level Rp12.400-Rp13.800 per saham, PP London Sumatra Indonesia mengarah ke level Rp1.390-Rp1.400 per saham, dan Tunas Baru Lampung ke level Rp950-Rp1.030 per saham. (NEDELYA RAMDHANI/m)

Berita Terbaru