Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Ketua Dema IAIN Palangka Raya: Pemerintah Harus Jaga Petani Sawit dari Kampanye Hitam

  • Oleh Rahmat Gazali
  • 21 Desember 2018 - 17:40 WIB

BORNEONEWS, Palangka Raya - Dewan Eksekutif Mahasiswa (Dema) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Palangka Raya meminta pemerintah menjaga petani dari aksi kampanye hitam sehingga berdampak anjloknya harga sawit.

Ketua Dema IAIN Palangka Raya Kamil Rinzani menyebut, kampanye anti sawit hanya membuat petani lokal sawit semakin kesusahan.

"Melihat hal ini, kampanye negatif terhadap industri sawit Indonesia, sudah sangat mengganggu dan berdampak luas terhadap neraca perdagangan," ujarnya.

Karena itu, pesan dia, pemerintah agar menjaga kesejahteraan petani sawit lokal.

"Kampanye negatif ini membuat produk sawit Indonesia, termasuk petani lokal Kalteng tercoreng, jangan semena-mena dan melakukan segala cara untuk memenangkan persaingan dagang, tentu ini kultur yang harus dibasmi bersama-sama," tambahnya.

Sementara itu, Koordinator Forum Indonesia Muda (FIM) Kalteng Samsuri menyayangkan adanya pihak yang kampanye anti sawit hingga aksinya sudah berdampak luas.

"Saya apresiasi kepada mereka bila kepentingannya untuk kesejahteraan masyarakat. Namun saya sangat tidak setuju apabila LSM anti sawit memanfaatkan isu bahwa perkebunan kelapa sawit berdiri setelah merusak hutan," ujar Samsuri.

Apalagi, lanjut dia, kalau dengan isu tersebut dimanfaatkan untuk mengais keuntungan finansial pribadi maupun kelompok tertentu dari sejumlah pihak.

Kemarin (20/12/2018), ratusan orang yang terdiri dari aktivis dan petani sawit di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) demo ke DPRD setempat. Mereka geram karena kampanye anti sawit sudah berdampak pada rendahnya harga komoditas tersebut.

Saat ini, kata Gahara, koordinator aksi, harga sawit hanya di kisaran Rp300 hingga Rp500 saja. Harga itu sangat jauh dari harga sebiji pentol. Sehingga membuat kalangan petani menjerit.

Berita Terbaru