Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Pedagang Daging Sapi di PPM Banyak Berhenti

  • Oleh Muhammad Hamim
  • 19 Maret 2019 - 11:56 WIB

BORNEONEWS, Sampit - Hingga saat ini, pedagang daging sapi di Pusat Perbelanjaan Mentaya (PPM) Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) banyak berhenti berjualan. Hal itu terjadi karena harga sapi yang masih tinggi, sedangkan penjualan tidak terlalu meningkat. 

"Sudah banyak yang berhenti jualan daging sapi di PPM ini, sekarang hanya sekitar 10 pedagang saja yang masih aktif," ujar Nur Ifansyah, seorang pedagang di PPM Sampit, Selasa (19/3/2019). 

Sebelumnya, pedagang daging sapi di PPM Sampit mencapai 22 orang yang aktif. Namun karena harga sapi per ekornya bisa mencapai Rp18 juta hingga Rp20 juta, membuat mereka terpaksa melepas usaha tersebut dan memilih beralih ke usaha lainnya. 

Harga sapi Rp18 juta tersebut biasanya menghasilkan daging mencapai 100 kilogram. Namun bisa saja kurang dari itu, karena lebih banyak lemaknya. Sehingga pedagang harus pintar memilih sapi yang mana yang terbaik dan menghasilkan daging lebih banyak. 

Hal itulah yang terkadang membuat pedagang memilih berhenti ketimbang rugi. "Yang bertahan ini adalah pedagang yang sudah lama dan sudah tahan banting di dunia dagang daging sapi," kata Ifansyah. 

Dengan keadaan tersebut, mereka berharap ada solusi yang bagus dari pemerintah daerah maupun pusat. Karena kebijakan impor daging dan sapi dari pemerintah juga tidak berdampak terhadap mereka. 

"Meskipun ada kibajkan impor, tetap saja tidak memberikan keuntungan bagi kami para pedagang," ungkap Ifansyah. (MUHAMMAD HAMIM/B-2) 

Berita Terbaru