Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Dinas PUPR Kotawaringin Barat Bakal Lakukan Normalisasi Beberapa Aliran Sungai

  • Oleh Wahyu Krida
  • 15 Juni 2019 - 15:00 WIB

BORNEONEWS, Pangkalan Bun - Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar) bakal melakukan normalisasi di beberapa jalur sungai di dalam Kota Pangkalan Bun dan Kumai.

Normalisasi dilakukan guna mencegah banjir di pemukiman warga berulang kembali.

Kepala PUPR Kobar Juni Gultom, Sabtu, 15 Juni 2019 menjelaskan, saat ini ada 3 aliran sungai dalam Kota Pangkalan Bun yang penting untuk dilakukan normalisasi  guna mencegah berulangnya bajir di pemukiman warga.

"Sungai tersebut yaitu Sungai Buun, Tembaga dan Bamban. Diperkirakan normalisasi ini bakal dilakukan minggu depan berupa pelebaran dan pengerukan bagian sungai yang mengalami pendangkalan," jelas Juni Gultom.

Terpisah, Kepala Bidang Sumber Daya Air (SDA) PUPR Kobar  Erdi Setiawan saat ditanyai terkait hasil penyelidikan mengenai banjir di sekitar RT 15 Kelurahan Kumai Hilir dan RT 2 Desa Sungai Kapitan menjelaskan bahwa ada beberapa faktor yang menyebabkan kondisi tersebut.

"Sebelum banjir terjadi, saat bersamaan terjadi hujan dengan intensitas tinggi dan naiknya air di Sungai Kumai. Lantaran kondisi itu, maka debit air semakin banyak dan terjadilah banjir di pemukiman warga," jelas Erdi.

Menurut Erdi, untuk mencegah kondisi yang sama, rencananya bakal dilakukan nornalisasi aliran sungai di bagian hulu.

"Bentuknya bisa dibuat embung atau pada sungai Kapitan dibuat sodetan untuk memecah aliran Sungai Kapitan menuju Sungai Panggung," jelas Erdi.

Lantaran, lanjut Erdi, normalisasi tersebut diperlukan akibat adanya perkembangan tata ruang disekitar daerah Kumai.

"Karena air yang masuk ke jalur Sungai Kapitan berdasarkan penelitian kami berasal dari wilayah sekitar perumahan baru di dekat AURI dan jalur Jalan DPRD. Jadi bila sesuai kajian ilmiah diperlukan pembagian aliran sungai, maka sodetan untuk memecah aliran air kemungkinan dilakukan di sekitar Jalan Padat Karya," jelas Erdi. (WAHYU KRIDA/B-2)

Berita Terbaru