Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Lokasi Pertempuran Bervariasi,  Pengemar Airsoft Gun Bakal Baku Tembak di Perairan, Hutan dan Kota

  • Oleh Wahyu Krida
  • 04 Juli 2019 - 17:26 WIB

BORNEONEWS, Pangkalan Bun - Rencananya dalam ajang Millitary Simulation (Milsim) airsoft gun yang digelar 12 - 15 Juli 2019 di Kabupaten Kotawaringin Barat, para penggemar olahraga rekreatif ini bakal disuguhi medan pertempuran yang bervariasi dengan kurun waktu 24 jam.

Ketua Pengurus Daerah Federasi Airsoft Indonesia (FAI) Mardani, Kamis, 4 Juli 2019 menjelaskan ajang tahunan Borneo Operation 3 dengan tema Battle of Sambi ini bakal ada 2 faksi yang saling baku tembak dalam olahraga war game.

"Faksi itu yaitu Liberator yang merupakan antagonis. Sebagai protagonis dalam skenario perang- perangan tersebut adalah Joint Special Operations Command (JSOC) atau satgas gabungan," jelasnya. Menurut Mardani, tema Battle of Sambi merupakan skenario pertempuran 2 faksi tersebut.

"Kali ini kita mengambil cerita lama yaitu kisah sejarah 71 tahun lalu di Desa Sambi, Kecamatan Arut Utara yang dikemas secara modern atau kekinian. Ceritanya, 13 penerjun di bawah pimpinan Tjlik Riwut diterjunkan dan kemudian jatuh di lokasi musuh. Ternyata mereka disandera oleh Liberator. Nah tugas satgas adalah membebaskan 13 orang penerjun itu," tuturnya.

Namun pertempuan ternyata melebar keberbagai tempat. "Ada 4 lokasi yang menjadi zona pertemputan airsoft kali ini. Pertama di hutan belantara. Kita mengambil tempat di Hutan Wisata Jurung 3. Di tempat itu para pengemar airsoft bisa merasakan sensasi pertempuran secara gerilya di hutan belantara," jelasnya.

Mardani menjelaskan lokasi ke 2 dalam pertempuran ini adalah Sungai Arut. "Karena markas JSOC berlokasi di Jembatan Kotawaringin Kelurahan Baru. Dalam pertempuran di sekitar sungai ini bakal terjadi tembak menembak di perairan menggunakan perahu bermesin," jelasnya.

Kemudian yang menjadi lokasi pertempuran selanjutnya yaitu Pantai Tanjung Penghujan. "Jadi sensasi mendarat, merebut sandera dari musuh yang bermarkas di pantai busa dirasakan oleh penggemar airsoft," tegasnya.

Kemudian lokasi terakir yang menjadi tempat bertempur adalah Pangkalan Bun Park. "Karena Pangkalan Bun Park merupakan lokasi markas Liberator. Jadi faksi JSOC akan berupaya melumpuhkan kekuatan Liberator yang bermarkas ditempat itu. Selain itu ada juga milsim perang kota yang mengambil tempat di taman Kota Manis saat lokasi tersebut sudah steril dari pengunjung. Waktunya yaitu tengah malam. Jadi kita full 24 jam milsim," imbuhnya.

Menurut Mardani, setiap faksi tentunya bakal mempersiapkan kekuatan guna memenangkan milsim. "Karena jangan sekali-kali meremehkan faksi Leiberator atau yang berperan sebagai antagonis. Berkaca dari pelaksanaan milsim tahun 2019 lalu, faksi Mogadishu yang berperan antagonis atau musuh, sukses melumpuhkan seluruh anggota tim satgas," tandasnya. (WAHYU KRIDA/B-6)

Berita Terbaru