Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Pacu Ekspor CPO Manfaatkan Perang Dagang AS Vs China 

  • Oleh Nedelya Ramadhani
  • 19 Agustus 2019 - 12:45 WIB

BORNEONEWS, Pangkalan Bun - Perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China yang terus bergulir berpeluang untuk meningkatkan ekspor crude palm oil (CPO) Indonesia ke China.

"Volume ekspor CPO ke China tidak mengalami peningkatan berarti, bahkan turun dalam dekade terakhir," kata Head of Investor Relations PT Sampoerna Agro Tbk (SGRO), Michael Kesuma, dalam keterangan tertulisnya di Jakarta akhir pekan lalu.

Menurut Michael, penurunan ekspor CPO ke China dalam dekade terakhir ini terjadi karena Negeri Tirai Bambu ini dapat menghasilkan minyak nabati dari sisa produksi pakan ternak. Produksi pakan ternak ini berbahan dasar kacang kedelai yang mayoritas diimpor China dari AS dan Amerika Selatan.

"Sisa pengolahan kacang kedelai untuk pakan ternak ini dijadikan minyak nabati. China baru impor CPO untuk memenuhi sisa kebutuhan minyak nabatinya, oleh karena itu, perang dagang AS-China ini, berpotensi menaikkan kembali ekspor CPO Indonesia ke China," papar dia.

Berdasarkan data Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI), ekspor minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) dari Indonesia ke China pada paruh pertama tahun ini naik 39% year on year menjadi 2,54 juta ton. Kenaikan permintaan CPO dari China ini merupakan salah satu dampak perang dagang antara China dengan Amerika Serikat (AS). 

Gara-gara perang dagang, China memutuskan mengurangi pembelian kedelai secara signifikan dan menggantikan beberapa kebutuhan dengan minyak sawit.

Data GAPKI mengungkap bahwa pada 2018, China masih menjadi pasar ekspor CPO terbesar ketiga dengan jumlah ekspor mencapai 4,4 juta ton sepanjang tahun lalu. Berada di bawah ekspor CPO ke Eropa sebesar 4,8 juta ton dan India 6,7 juta ton. (NEDELYA RAMADHANI/m)

Berita Terbaru