Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Rencana Penerapan Sertifikat Layak Kawin Tahun Depan Menimbulkan Pro dan Kontra

  • Oleh Teras.id
  • 17 November 2019 - 17:06 WIB

TERAS.ID, Jakarta - Program sertifikat layak kawin yang akan diberlakukan mulai tahun depan menimbulkan pro dan kontra.

Sejumlah lembaga, organisasi dan partai politik bersuara. Bendahara Umum Pengurus Pusat Muhammadiyah, Anwar Abbas mengatakan organisasinya setuju dengan wacana sertifikat layak kawin ini.

"Gagasan yang bagus dan menarik, karena dengan itu diharapkan pasangan yang akan menikah benar-benar sudah tahu akan hak dan kewajibannya dalam rumah tangga," ujar Anwar saat dihubungi Tempo pada Ahad, 17 November 2019.

Komisioner Komnas Perempuan, Imam Nakha'i, juga berpendapat senada. Imam menilai, rencana mewajibkan sertifikasi perkawinan merupakan upaya negara dalam membangun keluarga yang kokoh, berkesetaraan, dan berkeadilan. Sehingga, pasangan yang sudah menikah diharapkan mampu membangun keluarga sejahtera.

"Ini demi membangun keluarga yang kokoh dengan prinsip keadilan dan kesetaraan," kata Imam lewat pesan singkat, Kamis lalu.

Sejumlah partai politik justru bersuara menentang. Anggota Komisi VIII DPR RI, Rieke Diah Pitaloka menilai rencana tersebut sulit dipraktikkan. "Ini praktiknya gimana Jangan sampai orang gagal nikah gara-gara enggak ada sertifikat," kata politikus PDIP ini kepada Tempo, Jumat lalu.

Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI, Ace Hasan Syadzily mengatakan, pemerintah harus betul-betul mengkaji secara matang baik dari segi prosedur maupun substansi sebelum melontarkan rencana kebijakan ini.

"Jangan sampai ini memberatkan warga untuk melaksanakan pernikahan, terutama dari segi biaya. Juga jangan sampai prosedurnya berbelit-belit," ujar politikus Golkar ini, Jumat lalu.

Ketua Komisi VIII DPR RI, Yandri mengingatkan, pemerintah harus berhati-hati sebelum melontarkan rencana kebijakan serta mengkaji betul manfaat dan mudaratnya, karena masalah perkawinan adalah masalah yang sangat privat.

Pasangan pengantin mengikuti nikah massal di Park and Ride Thamrin, Jakarta Pusat, Senin, 31 Desember 2018. Dalam acara ini, pasangan pengantin mendapatkan bingkisan serta uang Rp 500 ribu. TEMPO/Subekti

"Nah, sekarang yang mau disertifikatkan oleh pemerintah itu apanya Parameternya apa Menurut saya, kalau tidak hati-hati, bisa bikin gaduh nanti," ujar Politikus PAN ini, Kamis lalu.

Berita Terbaru