Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Siapkan Siswa Mandiri, SMAN 2 Paju Epat Kembangkan Ekstrakurikuler Kewirausahaan

  • Oleh Agustinus Bole Malo
  • 17 November 2019 - 23:54 WIB

BORNEONEWS, Tamiang Layang - Demi mempersiapkan siswa yang mandiri serta dapat menciptakan lapangan kerja bagi diri sendiri maupun orang lain kelak, SMA Negeri 2 Paju Epat Kabupaten Barito Timur mengembangkan kegiatan ekstrakurikuler kewirausahaan bagi siswanya.

"Ini kami bawa produk abon ayam, biasanya kami produksi abon haruan tapi karena bahan baku agak sulit didapatkan di sekitar Desa Juru Banu sekarang jadi kami coba bikin abon ayam," papar Kepala SMA Negeri 2 Paju Epat, Norliyan, saat mendampingi siswanya berjualan pada Bazar Mini Usaha Mikro Kecil Barito Timur di kompleks wisata Lewu Hante, Sabtu, 16 November 2019.

Norliyan menerangkan, di sekolah yang dipimpinnya, setiap siswa yang mengikuti ekstrakurikuler kewirausahaan masing-masing membuat produk untuk diikutkan bazar. Mereka juga diberi kebebasan untuk menciptakan produknya sendiri maupun dalam kelompok yang terdiri dari beberapa siswa.

"Yang ini kami bawa selain abon ayam ada kacang bengbeng dan kacang tampik," imbuhnya.

Lirin, siswa kelas X IPA SMA 2 Negeri Paju Epat yang memproduksi kacang bengbeng sekaligus menjaga stand saat bazar menerangkan, kacang bengbeng adalah camilan dari kacang tanah yang disalut dengan coklat.

Menurut Norliyan, produk hasil kreativitas  para siswanya juga pernah diikutkan pameran di Malaysia pada tahun 2017.

"Saya senang mereka bisa ikut event seperti ini (bazar mini) untuk membuka mindset mereka dan melihat produk pembanding dari pelaku usaha yang lain," tambahnya.

Letak sekolah yang jauh dari kota kabupaten serta budaya masyarakat yang belum terbiasa dengan dunia kewirausahaan dan industri rumah tangga, menjadi kendala tersendiri bagi Norliyan untuk membangun jiwa kewirausahaan siswanya, namun Ia tidak berputus asa. Ia percaya, ilmu kewirausahaan kelak akan bermanfaat bagi siswanya saat tamat sekolah kelak.

"Kultur masyarakat sekitar membuat siswa yang berminat mengikuti ekstrakurikuler kewirausahaan tidak banyak, saya tetap berusaha, mungkin lima tahun ke depan pikiran mereka sudah berubah, kita sudah bekali mereka dengan ilmu kewirausahaan," pungkasnya. (BOLE MALO/B-2)

Berita Terbaru