Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

DPR Apresiasi Erick Thohir, Tapi Jangan Kebablasan

  • Oleh Inilah.com
  • 10 Desember 2019 - 18:36 WIB

INILAHCOM, Jakarta - Anggota Komisi VI DPR Marwan Ja'far mengapresiasi langkah Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir bersih-bersih di tubuh Garuda Indonesia. Sebab hal ini merupakan langkah positif selamatkan BUMN penerbangan itu.

Bersih-bersih di tubuh Garuda dilakukan oleh Erick menyusul terungkapnya kasus dugaan penyelundupan motor Harley Davidson, dan dua sepeda mewah bermerek Brompton oleh Ari Askara saat menjadi Direktur Utama PT Garuda Indonesia (GIAA).

"Silahkan saja, karena ini baik menyangkut tentang pejabat publik yang tidak bisa dijadikan contoh," kata Marwan melalui sambungan telpon, Selasa (10/12/2019).

Namun begitu, dia menyarankan supaya Erick tak kebablasan. Erick, harus hati-hati dalam upaya bersih-bersih. Mengingat Garuda adalah perusahaan publik yang harus diselamatkan dari kehancuran. Setelah membongkar, Erick disarankan memperbaiki citra Garuda.

"Segera kembalikan reputasi Garuda, supaya nama baiknya baik. Perbaiki sektor keuangan. Karena sudah kena OJK, Bursa efek Indonesia terkait laporan (keungan) palsu itu," kata dia.

Kemudian, politikus PKB ini juga memberikan saran kepada Erick untuk tetap melakukan bersih-bersih di BUMN lain. Sebab, kata dia, masih banyak BUMN yang bermasalah dan tidak punya peforma yang baik.

"Terutama BUMN yang merugi, BUMN yang bermasalah atau BUMN yang kinerjanya tidak baik. Kurang lebih ada sekitar 42 BUMN yang kurang baik. Ini harus diperbaiki menteri BUMN. Supaya kinerjanya lebih efektif," kata dia.

Sebelumnya, Ari Askara diberhentikan dari Direktur Utama PT Garuda Indonesia. Dia diberhentikan karena diduga melakukan tindakan penyelundupan Sepeda motor Harley Davidson tahun 1970 dan sepeda Brompton.

Perbuatan Ari disebut merugikan keuangan negara senilai Rp500 juta sampai Rp1,5 miliar karena tidak membayar pajak. Selain itu Ari, juga melakukan tindakan memasukan barang atau mengimpor barang bekas yang sejatinya tidak diperbolehkan dalam undang-undang.

Selain Ari tiga orang direksi juga ikut dicopot dari jabatannya. Mereka adalah yaitu Direktur Teknik dan Layanan Iwan Joeniarto, Direktur Kargo dan Pengembangan Usaha Mohammad Iqbal, dan Direktur Human Capital Heri Akhyar. Mereka diduga ikut terlibat kasus yang tengah menjerat Ari.

Berita Terbaru