Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

42 Proyek Prioritas Strategis RPJMN 2020-2024 Butuh Kerja Sama Lintas Kementerian

  • Oleh Tim Borneonews
  • 19 Desember 2019 - 23:12 WIB

BORNEONEWS, Jakarta – Menteri PPN/Kepala Bappenas, Suharso Monoarfa mengungkapkan ada 42 proyek prioritas strategis dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024.

Proyek ini merupakan proyek terintegrasi dari kementerian/lembaga maupun integrasi antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, BUMN, dan masyarakat.

Proyek prioritas ini membutuhkan kerja sama erat berbagai K/L, sehingga masih diperlukan diskusi mendalam demi memfinalisasikan RPJMN 2020-2024.

“Untuk mencapai sasaran pembangunan jangka menengah, RPJMN 2020-2024 memuat proyek yang memiliki daya ungkit tinggi, major project,” ujar Suharso dalam Rapat Koordinasi Matriks RPJMN 2020-2024, Kamis 19 Desember 2019.

Proyek prioritas strategis dimaksud antara lain delapan destinasi pariwisata unggulan, mencakup Danau Toba, Borobudur DSKT, Lombok, Labuan Bajo, Bromo-Tengger-Semeru, Wakatobi, Likupang, dan Revitalisasi Bali.

Kemudian percepatan penurunan kematian ibu dan stunting, serta percepatan pembangunan kawasan tertinggal wilayah adat Papua mencakup wilayah adat Laa Pago dan Domberay.

Lalu, untuk pembangunan infrastruktur, meliputi Jalan Tol Trans Sumatera-Lampung, kereta api kecepatan tinggi di Pulau Jawa, kereta api Makassar-Pare Pare, serta jaringan pelabuhan utama terpadu di Belawan dan Pelabuhan Kijing.

“Proyek prioritas strategis ini sebaiknya tidak hanya di-sent tapi delivered,” tukasnya. Selanjutnya major project pendidikan dan pelatihan vokasi untuk industri 4.0 serta pembangunan science techno park.

“Proyek strategis nasional pendidikan dan pelatihan vokasi untuk industri 4.0 dilakukan demi meningkatkan SDM berkualitas dan berdaya saing. Saat ini tenaga kerja terampil, kreatif, inovatif dan adaptif, belum dapat dipenuhi secara baik. Sebab masih belum optimalnya penyediaan layanan pendidikan dan pelatihan vokasi dalam menghasilkan SDM sesuai kebutuhan pasar kerja. Manfaat proyek ini untuk meningkatkan pekerja yang berada pada bidang pekerjaan berkeahlian menengah dan tinggi dari 39,57 persen pada 2018, menjadi 50 persen pada 2024, kemudian meningkatnya lulusan pendidikan dan pelatihan vokasi bersertifikat kompetensi dari 472.089 orang pada 2017 menjadi 2 juta orang pada 2024,” jelasnya.

Rakor ini untuk menghindari terjadinya tumpang tindih tugas antar K/L dalam pelaksanaan RPJMN 2020-2024. Tindak lanjutnya adalah memastikan matriks pembangunan beserta indikator dan rincian proyeknya, serta 100 Janji prioritas presiden dituangkan dalam rencana strategis setia K/L.

Berita Terbaru