Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Sepeda China Banjir, Industri Dalam Negeri Menjerit

  • Oleh Inilah.com
  • 01 Januari 2020 - 19:16 WIB

INILAHCOM, Jakarta - Sejumlah produsen sepeda dalam negeri merasa sangat terganggu dengan banjirnya sepeda impor asal China. Waduh, lagi-lagi China nih.

Tak sedang bercanda, William Gozali, Direktur Insera Sena, produsen sepeda merek Polygon, menyebut masifnya impor sepeda dari China cukup menggangu. "Namun, kami tak bisa katakan positif atau negatif. Karena memang sasaran pasar Polygon agak berbeda," sebut dia, Jakarta, beberapa waktu lalu.

William mengatakan, Polygon bakal melihat kondisi pasar terlebih dahulu. Sebab sebagai produsen sepeda berorientasi ekspor perlu memperhatikan kondisi Brexit dan perang dagang China dan Amerika Serikat. Jika memang ada kesempatan ekspor, Polygon akan menggarap pasar semampunya.

Adapun untuk pasar domestik, dia mengakui Polygon akan memperhatikan kompetisi dari pasar. Jika ada peluang untuk berkembang lebih maka akan diusahakan untuk merebutnya.

Derasnya sepeda buatan China masuk ke Indonesia, William berharap regulator dapat menertibkan impor sepeda sehingga lebih adil bagi industri dalam negeri. "Kami tidak minta fasilitas, tapi hanya mengharapkan perlakuan adil," ucapnya.

Kata dia, berdasarkan data impor, rata-rata harga impor sepeda hanya Rp200,000/unit sehingga bea masuk dan pajak yang dibayar tidak lebih dari Rp 30,000/unit. Padahal banyak sepeda impor yang lebih mahal dari itu.

Menurut William, hal ini tidak adil karena setiap sepeda yang diproduksi oleh pabrik di dalam negeri membayar pajak sekitar 15% dari harga jual. Sedangkan sepeda impor mahal bisa masuk dengan cara tidak jelas dengan bea masuk dan pajak jauh lebih rendah.

Hal lain yang dikhawatirkan ialah sepeda impor dengan kualitas buruk yang akan merusak pandangan orang terhadap sepeda, khususnya sepeda anak-anak. "Polygon sudah pernah bicara mengenai safeguard, tetapi menurut kami yang paling penting adalah adanya pengawasan lebih ketat ketika sepeda di impor yang nilainya tidak wajar," ujarnya. [INILAHCOM/tar]

Berita Terbaru