Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Anak di Pelosok Putus Sekokah Bukan Karena Tidak Ada Kemauan

  • Oleh Naco
  • 11 Maret 2020 - 17:35 WIB

BORNEONEWS, Sampit - Anggota DPRD Kotawaringin Timur, Muhammad Arsyad mengungkapkan banyaknya anak putus sekolah di daerah pelosok bukan karena tidak ada kemauan.

“Saya sudah berkunjung ke beberapa desa khususnya di dapil IV. Di sana  ada sejumlah anak yang hanya lulus SD, setelah itu tidak melanjutkan lagi," kata Arsyad, Rabu, 11 Maret 2020.

Salah satu permasalahannya, di kampung itu tidak ada sekolah seperti SMP. Jika mau sekolah harus ketempat yang cukup jauh dan itu perlu dana dan biaya.

"Sebagian karena memang tidak ada sekolah di kampung itu, ditambah kemampuan orangtua menyekolahkan anaknya ke daerah lain yang sangat terbatas," tukasnya.

Politisi Partai Golkar itu menegaskan, harusnya sekolah satu atap memang diperlukan untuk daerah-daerah yang demikian. Sehingga anak-anak yang lulus dari SD masih bisa melanjutkan ke tingkst SMP. 

Menurut Arsyad, bagi warga yang hidupnya pas-pasan di kampung menyekolahkan anak ke daerah atau ke ibu kota kecamatan bukan hal mudah. Selain perlu biaya juga harus menyediakan transportasi atau tempat tinggal.

Kondisi demikian yang jadi faktor putus sekolah di daerah pedesaan itu masih terjadi. Dia pun mendorong agar pemkab melakukan kajian untuk penyelesaian persoalan itu. 

DPRD menginginkan ada sekolah satu atap di daerah-daerah tersebut. Dengan begitu anak-anak yang ingin sekolah bisa melanjutkan pendidikannya. (NACO/B-11)

Berita Terbaru