Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Peneliti ITB Prediksi Puncak Corona Terjadi pada Akhir Maret

  • Oleh Teras.id
  • 19 Maret 2020 - 20:40 WIB

TEMPO.CO, Jakarta - Peneliti Pusat Pemodelan Matematika dan Simulasi Institut Teknologi Bandung, Nuning Nuraini dkk memperkirakan puncak penyebaran virus corona di Indonesia akan terjadi pada akhir Maret dan akan berakhir pertengahan April. Perkiraan ini merupakan hasil perhitungan data dan simulasi dengan pendekatan model matematika.

Hasil penelitian Nuning bersama koleganya, Kamal Khairuin dan Mochamad Apri ini tertuang dalam artikel yang dipublikasikan di portal E-Prints ITB pada Ahad, 15 Maret 2020.

Nuning mengatakan model penghitungan yang digunakan ini masih sederhana.

"Saya mikirnya sebagai orang matematika, yang bisa kami baca hanya fenomena yang ada di masyarakat data akumulasi," kata Nuning kepada wartawan Tempo Anwar Siswadi, Senin, 18 Maret 2020.

Dalam penghitungannya, Nuning menggunakan model Kurva Richard (Richard's Curve) untuk mensimulasi ekspektasi jumlah Covid-19 di Indonesia. Nuning membandingkan Kurva Richard Indonesia dengan Cina, Italia, Iran, Korea Selatan, dan Amerika Serikat.

Berdasarkan simulasi ini, diperoleh hasil bahwa nilai rata-rata dari jumlah kuadrat kesalahan (RMSE) model Korea Selatan adalah yang relatif mirip dengan Indonesia. Dengan perhitungan ini, diperoleh prediksi jumlah kasus akan meningkat hingga mencapai angka 8 ribu kasus.

Jumlah kasus baru harian diperkirakan akan meningkat hingga akhir Maret dengan jumlah kasus terbesar mencapai 600. Nuning dkk juga memperkirakan penyebaran virus corona akan berakhir pertengahan April 2020.

"Bisa dibayangkan bila langkah pencegahan ini tidak dilakukan secara serius, maka kasus bisa berlipat dalam puluhan, ratusan, ribuan, bahkan jutaan penderita," demikian tertulis dalam artikel.

Meski begitu, para peneliti menggarisbawahi bahwa hasil ini diperoleh dari parameter model Korea Selatan. Padahal, Korea Selatan dipandang cukup berhasil menjalankan pencegahan pandemi corona.

Korea juga melakukan pengetesan masif terhadap warganya. Merujuk situs ourworldindata.org, ada 5 ribu orang yang dites dari setiap 1 juta orang di Korea Selatan. Data per 9 Maret di situs worldmeters.info menyebut Korea Selatan sudah melakukan 210.144 tes.

Berita Terbaru