Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Kapal Pesiar Jerman AIDA Cruise Pulangkan 239 ABK ke Indonesia

  • Oleh Teras.id
  • 04 Mei 2020 - 22:41 WIB

TEMPO.CO, Jakarta - Sebanyak 239 WNI Anak Buah Kapal (ABK) kapal pesiar asal Jerman, AIDA Cruise (AIDAstella dan AIDAnova) telah difasilitasi kepulangannya ke Indonesia oleh Kedutaan Besar RI Berlin.

Hansjörg Kunze, Vice President for Communication AIDA, mengatakan para WNI diterbangkan dari Bandara Frankfurt menggunakan pesawat carter Condor dan tiba di Bandara Soekarno-Hatta pada Minggu, 3 Mei 2020.

Perusahaan kapal pesiar AIDA telah menghentikan seluruh operasi pelayarannya mulai 13 Maret 2020. Sebagian besar dari 14 kapal yang dioperasikan bersandar di Canary Island dan Tenerif.

“Setelah keputusan untuk menghentikan operasi, kami segera berupaya memulangkan para penumpang ke negara mereka masing-masing. Kami sangat bersyukur respon cepat dengan berbagai pihak sangat baik, termasuk tanggapan dan fasilitasi yang diberikan KBRI Berlin," ujarnya seperti dikutip dari siaran pers, Senin, 4 Mei 2020.

Pihak AIDA sangat kooperatif dan memperhatikan standar kesehatan bagi para awaknya. Sebelum dipulangkan, seluruh ABK telah melalui tes Covid-19 sesuai standar protokol kesehatan yang berlaku di negara penerima.

Pihak AIDA juga menanggung seluruh transportasi dan akomodasi bagi para WNI yang dipulangkan ke Indonesia.

“Saat berkoordinasi dengan AIDA, kita secara tegas mensyaratkan bahwa para ABK yang dipulangkan harus telah memiliki sertifikat kesehatan bebas Covid-19, yang dikeluarkan oleh instansi berwenang," tutur Duta Besar Indonesia untuk Jerman Arif Havas Oegroseno.

Selain repatriasi ABK Kapal AIDA, perwakilan Indonesia di Jerman telah memfasilitasi repatriasi 56 ABK Kapal Mein Schiff 4 pada 16 April 2020 dengan pesawat komersial. Dalam waktu dekat, ada beberapa ABK dari Kapal lain yang rencananya juga akan dipulangkan.

Setidaknya terdapat sekitar 1.000 WNI yang bekerja di perusahaan AIDA. Sebagian besar bekerja sebagai awak kapal dan beberapa orang sebagai staf kantor yang berpusat di Rostock dan Hamburg, Jerman.

Hansjörg Kunze menyebutkan bahwa para kru yang dipulangkan ke negaranya telah dipenuhi hak gajinya. Sebagian ada yang memang telah habis masa kontraknya.

Berita Terbaru