Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Bima Arya Sembuh dari Covid-19 karena Tidak Merokok

  • Oleh Teras.id
  • 14 Mei 2020 - 10:41 WIB

TEMPO.CO, Jakarta -Wali Kota Bogor Bima Arya mengatakan, kesembuhannya melawan Covid-19 dipengaruhi oleh gaya hidup sehatnya selama ini.

“Saya percaya kesembuhan saya karena benar-benar menjaga kesehatan fisik, tidak merokok dan makan-makanan sehat,” ujarnya dalam konferensi webinar untuk pengendalian tembakau yang diikuti para pemangku kebijakan di Asia Pasifik pada Selasa, 12 Mei 2020.

Bima membagi pengalamannya saat dinyatakan Covid-19. Ia mengaku mendapatkan perawatan selama 22 hari di rumah sakit. Selama itu pula, ia terus berpikiran positif yang menurut dia, amat membantu proses pemulihannya.

Ia juga melawannya dengan berolah raga untuk meningkatkan daya tubuhnya. Pengakuan Bima ini ia bagi di depan 415 peserta yang menyimak presentasinya secara online.

Selain Bima, para peserta juga menyimak pemaparan Wakil Gubernur Kampong Cham Kamboja Han Kosal; Kepala Prakarsa Bebas Tembakau WHO, Jenewa Vinayak Prasad, dan Wakil Direktur Regional The Union Asia Pasific Tara Singh Bam yang berbicara penanganan tembakau dikaitkan dengan pandemi Covid-19.

Kepala Prakarsa Bebas Tembakau WHO, Vinayak Prasad mengatakan perokok yang terinfeksi Covid memiliki risiko jauh lebih rentan ketimbang yang bukan perokok. Pernyataanya diperkuat oleh Shameen Haider Patwary, anggota parlemen Bangladesh.

“Di Bangladesh, sebagian besar yang terinfeksi Covid-19 adalah anak muda. Ini mengusir mitos bahwa Covid-19 hanya berbahaya bagi orang tua,” ujarnya.

Adapun Wakil Direktor Regional The Union Tara Singh Bam menuturkan, kematian karena konsumsi tembakau makin mencemaskan. Saat ini, tembakau sudah membunuh lebih dari 8 juta orang setiap tahun secara global.

“Dari jumlah itu, ada 2,3 juta kematian terjadi di wilayah Asia Pasifik,” ujarnya. Konsumsi tembakau itu menjadi faktor risiko utama untuk penyakit tidak menular termasuk penyakit kardiovaskular, kanker diabetes, dan penyakit pernapasan kronis.

“Studi menunjukkan bahwa penggunaan tembakau dikaitkan dengan prognosis Covid-19 yang buruk dan gejala yang lebih serius,” ujarnya.

Berita Terbaru