Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Viral Buang Sayur di Malang, Kementan: Bukan Karena Harga Anjlok

  • Oleh Teras.id
  • 17 Mei 2020 - 19:21 WIB

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Pertanian atau Kementan menanggapi video pedagang yang membuang maupun membagikan sayur gratis di Malang, Jawa Timur yang belakangan berkembang viral.

Kementan memastikan pembagian sayur gratis itu bukan karena harga komoditas itu anjlok akibat akibat panen yang melimpah. Kementan menyebut aksi tersebut dilakukan lantaran akan diterapkan pembatasan sosial berskala besar atau PSBB di Malang pada Ahad, 17 Mei 2020.

"Jadi itu buang sayur karena pasarnya itu tutup di sana (Jawa Timur). Jadi mereka nggak bisa jual sayurannya, jadi terpaksa sayur mereka dibuang-buang," ujar Direktur Jenderal Hortikultura, Kementerian Pertanian Prihasto Setyanto, dalam keterangan tertulis, Ahad, 17 Mei 2020.

Belakangan viral aksi para pedagang Desa Kedungrejo, Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang, Jawa Timur yang membuang produk sayuran yang semestinya dijual.

Bukan hanya membuang, sebagian sayuran dibagikan gratis kepada pengguna jalan yang melintas. Aksi itu dilakukan lantaran sayuran tidak laku.

Prihasto mengatakan bahwa dampak dari PSBB salah satunya memang berkurangnya permintaan bahan pangan hasil petani karna banyak restoran atau usaha kuliner lainnya ditutup sementara. Namun, ia memastikan saat ini persoalan tersebut sudah selesai.

"Kendala ini sudah diselesaikan, kami sudah selesaikan itu. Jadi sekali lagi, itu karena pasarnya tutup karena lagi lockdown," ujarnya.

Prihasto pun berharap pandemi segera berlalu agar aktivitas bisa berjalan normal kembali. Sebelumnya Dalam video tersebut, tampak seorang pedagang berhelm biru dan berbaju hitam ikut membuang sayur sawi ke sungai.

Selain itu tampak pedagang lainnya berbaju ungu dan oranye serta bertopi cokelat ikut aksi buang sayur sawi ke sungai tersebut.

"Wis entek duwik e golek maneh, ajur-ajur. Rombonge sisan. Wis gak onok maneh, (sudah habis uangnya cari lagi, hancur-hancur, rombongnya juga, sudah tak ada lagi)" ucap salah seorang petani dalam video yang beredar. (TERAS.ID)

Berita Terbaru