Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Pemerintah Kejar Target Pertumbuhan Ekonomi di Semester II

  • Oleh Teras.id
  • 23 Juni 2020 - 13:00 WIB

TEMPO.CO, Jakarta – Pemerintah bertekad mengejar momentum di semester II untuk menopang pertumbuhan ekonomi 2020. Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan, pemerintah berupaya menggenjot agar pertumbuhan berada di zona positif atau di atas nol persen sepanjang paruh kedua tahun ini.

“Kalau program dikombinasikan dengan restrukturisasi dari OJK dan pemerintah menggulirkan kredit modal kerja, kami harap di kuartal III dan IV ekonomi sudah mulai pulih” tutur Sri Mulyani dalam rapat kerja Bersama Komisi XI DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin, 22 Juni 2020.

Pada kuartal ketiga tahun ini, Sri Mulyani memproyeksikan pertumbuhan ekonomi akan berada di kisaran -1,6-1,4 persen. Ia mengatakan pertumbuhan pada kedua lebih optimistis karena pemerintah sudah mulai memulihkan sejumlah sektor secara bertahap. Di samping itu, sejumlah daerah telah menerapkan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) transisi.

Sedangkan pada kuartal pamungkas 2020, Sri Mulyani memproyeksikan pertumbuhan ekonomi sudah bertengger di atas 3 persen dengan skenario terberat 1 persen. Dengan begitu, pertumbuhan ekonomi sepanjang 2020 diperkirakan berkisar -0,4-1 persen.

Sebelumnya, Sri Mulyani meramalkan pada kuartal kedua yang akan berakhir pada 30 Juni nanti, pertumbuhan ekonomi diproyeksikan amblas di kisaran -3,8 persen. Tak jauh berbeda dengan prediksi Kementerian Keuangan, Badan Pusat Statistik pun memperkirakan pertumbuhan ekonomi kuartal II terpelanting hingga -4,8 persen.

Sri Mulyani khawatir, jika kuartal ketiga pertumbuhan ekonomi kembali mengalami kontraksi, Indonesia secara teknis bakal mengalami resesi. Karena itu, ia memastikan saat ini pemerintah terus mengeksekusi pemberian jejaring pengaman berupa bantuan sosial untuk kelompok masyarakat dengan pendapatan terbawah.

“Hingga saat ini, implementasi perlindungan sosial, eksekusinya sudah 28-29 persen. Diharapkan ini bisa mempengaruhi konsumsi masyarakat,” ucap Sri Mulyani. (TERAS.ID)

Berita Terbaru