Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Begini Tanggapan Dinas TPHP Kobar Saat Harga Karet Turun

  • Oleh Danang Ristiantoro
  • 07 Juli 2020 - 10:41 WIB

BORNEONEWS, Pangkalan Bun - Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan (TPHP) Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar) memberikan tanggapan mengenai turunya harga karet.

Kepala Dinas TPHP Kobar, Kamaludin menanggapi naik turunnya harga karet tergantung dari pasar global. Saat ini permintaan pasar dunia untuk komoditi karet stagnan. Sementara perdagangan dalam negeri harus tetap berjalan.

"Di tengah pandemi Covid-19 saat ini, perekonomian harus tetap bergerak. Pedagang besar harus membeli dari petani dan petani harus menjualnya untuk memenuhi kebutuhan, sehingga harga dikorbankan," ujarnya.

Dari 100 persen, total produksi karet dalam negeri hanya mampu menyerap 18 persen. Sementata sisanya 82 persen diekspor. Di tengah pandemi Covid-19 saat ini bila permintaan karet tidak ada, maka mau tidak mau harganya di petani akan turun.

Mengapa demikian karena reputasinya tergantung pasar dunia, kalau tidak ada permintaan maka pedagang besarnya nyetok. Saat nyetok ini ada modal tertahan atau biaya cost. Sehingga dibebankan pada petani.

"Waktu penyetokan yang lama, sehingga di korbankan ke harga. Itulah dunia bisnis kita tidak bisa salahkan. Penyetokan juga perlu spekulasi yang tepat, jika salah juga akan merugi," ungkapnya.

Sedangkan petani, mereka tidak bisa menyetok lantaran kondisi petani ini perlu memenuhi kebutuhan pokoknya saat itu juga. Lantas kalau petani menyetok dijual saat harga karet membaik, dari mana biaya hidup selama penyetokan.

"Inilah kendala petani kita dilapangan. Terlebih aset mereka hanya kebun karet itu, sehingga saat harga turun mau tidak mau ya harus dijual, sebab untuk beli beras, beli kebutuhan lainnya," katanya.

Saat ini harga karet di Pangkalan Banteng kian terjun bebas. Tiap kilo gram getah beku itu hanya dihargai anatar Rp 4.700 – Rp 5.700 tergantung kualitasnya. Padahal sebelum pandemi Covid-19 awal April 2020 harga karet mencapai Rp 7.000 per Kg. (DANANG/B-6)

Berita Terbaru