Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Perubahan Status Hagia Sophia Oleh Turki Dianggap Kesalahan

  • Oleh Teras.id
  • 11 Juli 2020 - 11:20 WIB

TEMPO.CO, Jakarta - Status Hagia Sophia resmi berganti dari musem menjadi masjid. Presiden Turki, Reccep Tayyip Erdogan, bahkan sudah memperbolehkan Hagia Sophia digunakan untuk beribadah sejak hari Jumat kemarin.

Perubahan status Hagia Sophia tak ayal mendapat kecaman dari berbagai pihak, mulai dari Gereja Ortodoks hingga UNESCO. Ada yang menyebut perubahan status Hagia Sophia sebagai langkah illegal, ada juga yang menyebutnya sebagai langkah yang mengkhawatirkan. Meski begitu, Erdogan bergeming.

"Keputusannya (terkait pengubahan status Hagia Sophia) adalah manajemen dipindah dari Masjid Ayasofya kepada Direktorat Urusan Keagamaan serta situs dibuka untuk beribadah," ujar Erdogan pada hari Jumat kemarin, 10 Juli 2020.

Berikut adalah reaksi berbagai negara dan organisasi atas perubahan status Hagia Sophia yang dikumpulkan dari berbagai sumber:

1. Gereja Kristen Ortodoks Rusia
Gereja Kristen Ortodoks Rusia adalah salah satu yang aktif mengkritik rencana perubahan status Hagia Sophia sejak awal. Resminya perubahan status Hagia Sophia pada Jumat mendapat kritik keras dari mereka.


"Keluhan jutaan umat Nasrani tidak didengarkan. Keputusan terkait perubahan status Hagia Sophia menunjukkan bahwa segala imbauan agar isu ini ditangani dengan baik tidak didengarkan," ujar juru biara Gereja Kristen Ortodoks Rusia, Vladimir Legioda.

Sebelumnya, Pendeta Ekumenikal Bartholomew, Ketua Spiritual dari 300 Kristen Ortodeks di seluruh dunia, menyebut pengubahan status Hagia Sophia akan menimbulkan perpecahan antara Barat dan Timur.

2. UNESCO
Organisasi Kebudayaan dan Pendidikan PBB, UNESCO, kecewa Presiden Turki, Erdogan, mengubah status Hagia Sophia tanpa konsultasi ataupun pemberitahuan terhadap UNESCO. Sebab, Hagia Sophia adalah situs budaya yang dilindungi sehingga perubahan status apapun harus dengan sepengetahuan UNESCO.

"UNESCO meminta otoritas Turki untuk sesegera mungkin membuka dialog terkait nilai dari situs budaya ini. Status Hagia Sophia, selanjutnya, akan dikaji oleh Dewan Cagar Budaya UNESCO," ujar organisasi tersebut dalam keterangan persnya.

3. Uni Eropa
Kepala Kebijakan Internasional Uni Eropa, Josep Borell, menyayangkan keputusan Presiden Turki, Erdogan, mengubah status Hagia Sophia. Selain itu, ia juga mempermasalahkan keputusan Turki menyerahkan pengelolaan Hagia Sophia terhadap Direktorat Urusan Keagamaan.

Berita Terbaru