BORNEONEWS, Sampit - Mahasiswi Al-Azhar Kairo Mesir mengagumi keindahan Sungai Mentaya yang terbentang di Kabupaten Kotawaringin Timur. Dia menilai, keindahan sungai ini memiliki potensi pariwisata, apalagi jika dikembangkan dengan maksimal dengan sarana pendukung lainnya.

"Kalau di Mesir memang terkenal Sungai Nil, tapi di tepiannya sudah banyak bangunan jadi kurang alami. Sementara Sungai Mentaya, masih ada pepohonan yang memberikan kealamian sungai ini," kata Dayu Rilla Rabbani, mahasiswi Al-Azhar Mesir saat menikmati liburannya di Sampit, Senin, 19 Oktober 2020.

Dayu Rilla Rabbani bersama keluarganya pun menikmati keindahan Sungai Mentaya melalui wisata susur sungai menggunakan kelotok yang tersedia di Dermaga PPM Sampit.

Berulang kali dia berdecak kagum terhadap keindahan panorama dari atas kelotok yang ditumpanginya. 

"Senang rasanya bisa menikmati susur sungai kali ini. Apalagi kalau ada kapal besar untuk masyarakat umum dengan fasilitas makan minum," sarannya.

Tapi, Dayu masih menyayangkan banyaknya sampah yang berserakan di Sungai Mentaya. Sehingga itu merusak estetika sungai.

"Agak was-was juga melihat kayu-kayu mengapung di atas sungai. Takutnya tertabrak. Harusnya ini dibersihkan, biar Sungai Mentaya makin indah," kata putri pertama Hermawan Rosidi dan Sri Rezeki Syachwani itu. (MUHAMMAD HAMIM/B-11)