Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Seorang Napi Lapas Pangkalan Bun Meninggal Dunia, Diagnosanya Serangan Jantung

  • Oleh Wahyu Krida
  • 18 November 2020 - 14:00 WIB

BORNEONEWS, Pangkalan Bun - Akibat serangan jantung, Amin (50) seorang narapidana kasus pencabulan yang divonis 15 tahun penjara dan menjalani hukuman di Lapas Kelas IIB Pangkalan Bun, Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar) meninggal dunia, Selasa, 17 November 2020.

Kepala Lapas Kelas IIB Pangkalan Bun, Mukhtar melalui pesan WhatsApp pada Rabu, 18 November 2020 mengatakan, keluarga napi yang meninggal tersebut rencananya akan datang dari Pontianak untuk menjemput jenazahnya.

"Berdasarkan laporan dari petugas Lapas, beberapa saat sebelum meninggal, almarhum sedang bekerja di dapur. Kemudian ia diketahui dalam kondisi kejang-kejang," jelas Mukhtar.

Setelah itu, menurut Kalapas, napi tersebut kemudian mendapatkan penanganan medis oleh dokter di Lapas yakni dr Happy Muthia Devi.

"Setekah mendapat penanganan medis sekitar beberapa menit, napi tersebut pingsan akibat sakit di bagian dada yang dialaminya. Segera, tim medis Lapas membawa napi tersebut ke IGD RSUD Sultan Imanuddin Pangkalan Bun. Saat di IGD itulah, napi tersebut diketahui sudah meninggal dunia" jelas Mukhtar.

Mukhtar juga menyampaikan terkait dugaan penyebab meninggalnya napi tersebut berdasarkan surat keterangan medis dari RSUD Sultan Imanuddin Pangkalan Bun. "Dari hasil pemeriksaan oleh dokter IGD RSUD Sultan Imanuddin Pangkalan Bun yang dituangkan dalam surat keterangan medis, almarhum diketahui meninggal sekitar pukul 16.00 WIB dengan diagnosa Gerd dd Angina Pectoris atau serangan jantung," jelas Mukhtar.

Dia melanjutkan, pasca-diketahui meninggalnya, pihak LP kemudian mencoba menghubungi keluarga napi untuk proses pemulangan jenazah.

"Setelah berupaya melakukan pencarian keluarganya, akhirnya petugas kami mendapatkan nomor kontak kakak almarhum yang berdomisili di Pontianak. Saat ini, beliau sedang berangkat ke Pangkalan Bun. Karena tidak ada penerbangan, maka kakak almarhum saat ini berangkat menuju Pangkalan Bun menggunakan jalur darat," tutur Mukhtar. (WAHYU KRIDA/B-7)

Berita Terbaru