Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Fakta-fakta Risma Blusukan Jakarta dan Respons Pemprov DKI Soal Tunawisma

  • Oleh Teras.id
  • 06 Januari 2021 - 12:10 WIB

TEMPO.COJakarta - Dua pekan dilantik menjadi Menteri Sosial Tri Rismaharini atau lebih dikenal Risma sudah menuai banyak sorotan.

Musababnya ialah aksi blusukan Wali Kota Surabaya itu ke sejumlah kawasan kumuh di DKI Jakarta dan menemui para tunawisma.

Aksi ini tak pelak dianggap sebagai upaya promosi Risma menjadi calon gubernur DKI pada Pemilihan Kepala Daerah 2022 mendatang.

"Bisa saja Risma sedang dipromosikan atau diproyeksikan untuk menjadi Gubernur DKI Jakarta jika undang-undang direvisi dan pilkada dilaksanakan di 2022," kata pengamat politik Universitas Al-Azhar, Ujang Komarudin pada Jumat, 1 Januari 2021.

Aksi blusukan ini direspons oleh sejumlah pejabat pemerintah DKI, mulai dari anggota DPRD hingga Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria. Berikut sejumlah fakta blusukan Risma di Ibu Kota.

1. Inspeksi Kolong Jembatan hingga Jalan Protokol
Risma meninjau kolong jembatan yang menjadi tempat tinggal tunawisma di kawasan Pegangsaan, Menteng, Jakarta Pusat pada Senin, 28 Desember 2020. Teranyar, Risma berkeliling Jalan Sudirman-Thamrin dan menemukan sejumlah gelandangan di jalan protokol ini. Informasi blusukan di Jalan Sudirman-Thamrin ini diunggah oleh akun Instagram PDI Perjuangan.

Kepada tunawisma yang ditemuinya, Risma menawarkan relokasi untuk tinggal di penampungan Kementerian Sosial atau pulang ke kampung halamannya. Adapun kepada para pemulung, Risma juga menawarkan program pelatihan.

Menurut Kepala Suku Dinas Sosial Jakarta Pusat Ngapuli Parangin-angin, pemerintah DKI sudah sering menawarkan relokasi ke rumah susun. Namun para tunawisma yang tinggal di kolong jembatan itu tak mau karena sudah lama tinggal di sana dan lebih mudah mencari uang.

Ngapuli juga menyebut DKI sudah menerapkan program pelatihan itu. Namun menurut dia, beberapa tunawisma justru kembali memulung setelah mendapat pelatihan.

"Selama ini juga kami sudah melakukan itu, kami latih, ada yang balik lagi menjadi pemulung. Memang mentalitas mereka yang sulit untuk diubah," kata dia saat dihubungi, Selasa, 5 Januari 2021.

Berita Terbaru