BORNEONEWS, Pangkalan Bun - Alat keselamatan wajib dimiliki dan berada di setiap kapal, baik betukuran besar maupun kecil. Apalagi saat ini, kondisi cuaca di perairan masih kurang bersahabat berdasarkan prakiraan BMKG.

“Alat keselamatan tersebut wajib dimiliki kapal dengan kelas internasional, nasional, hingga nelayan tradisional. Karena keberadaannya sangat diperlukan bila terjadi kondisi darurat yang dihadapi awak kapal," jelas Kepala KSOP Kelas IV Kumai, Wahyu Prihanto, Kamis, 28 Januari 2021.

Dia mengatakan, peralatan keselamatan yang wajib dimiliki tersebut di antarannya  smoke handflare signal-parachute, smoke signal, life jacket, peluit, dan lampu.

"Bukan hanya itu, sebagai antisipasi terjadinya kebakaran di kapal juga diperlukan peralatan keselamatan seperti fireman outfit meliputi Emergency Escape Breathing Device (EEBD), hydrant, selang, nozzle, perangkat pemadam api jinjing, dan line throwing atau pelontar tali," jelas Wahyu Priyanto.

Menurutnya, alat keselamatan tersebut untuk membantu awak kapal memberikan tanda dan menjaga keselamatan diri secara darurat, apabila terjadi musibah di perairan. 

“Contohnya keberadaan smoke hand flare parachute. Itu bisa ditembakkan ke udara untuk memberikan tanda bahaya agar bisa silihat kapal lain yang berada pada jarak yang jauh. Kemudian bila ada kapal yang mendekat, baru smoke signal bisa dihidupkan untuk mengetahui posisi awak kapal," jelas Wahyu Prihanto.

Karena pentingnya keberadaan alat tersebut, penggunaannya hanya dilakukan bila dalam kondisi darurat. Sehngga bila ada yang melihat, baik dari udara maupun perairan, segera memberikan pertolongan.