BORNEONEWS, Sampit - Wakil Ketua DPRD Kotawaringin Timur (Kotim), Rudianur melihat beberapa potensi sengketa antara perusahaan dan masyarakat di daerah ini masih ada.

Dia mengatakan, kasus sengketa perusahan dan masyarakat lokal masih saja terjadi dan tidak mampu diselesaikan hingga saat ini.

“Paling sering saya perhatikan dan perlu dicegah itu sebenarnya adalah konflik antar perusahaan dan warga lokal," kata Rudianur, Sabtu, 6 Februari 2021.

Dia tidak bisa membayangkan jika permasalahan itu terjadi secara masif. Pasalnya, itu akan menganggu investasi sekaligus kondusivitas daerah.

Kekhawatiran Rudianur sangat beralasan. Beragam masalah itu mulai dari realisasi kewajiban plasma, sengketa lahan antara perusahaan dengan perorangan dan kelompok tani, serta penggarapan lahan masyarakat di luar izin hak guna usaha.

Rudianur berpesan agar Pemkab Kotim untuk bisa secepat menyelesaikan persoalan itu supaya tidak menumpuk.