Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Dinas Pertanian Gunung Mas Bentuk Kostratani Wujudkan Pembangunan Pertanian

  • Oleh Anthoneal
  • 13 Maret 2021 - 06:45 WIB

BORNEONEWS, Kuala Kurun - Dinas Pertanian Gunung Mas membentuk Komando Strategis Pembangunan Pertanian (Kostratani) tingkat kecamatan di enam wilayah. Ini sesuai jumlah Balai Penyuluh Pertanian (BPP) atau Balai Penyuluhan Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan (BP3K).

”Kostratani adalah gerakan pembaharuan pembangunan pertanian kecamatan, melalui optimalisasi tugas, fungsi, dan peran BPP/BP3K dalam mewujudkan keberhasilan pembangunan pertanian serta kedaulatan pangan nasional,” ucap Kepala Distan Kabupaten Gumas Rody Aristo Robinson, Jumat (13/2).

Di Kabupaten Gumas, lanjut dia, ada enam BPP/BP3K, yakni BPP/BP3K Mihing Raya mencakup Kecamatan Mihing Raya dan Sepang, BPP/BP3K Rungan yang meliputi Rungan Hulu, Rungan, dan Rungan Barat, BPP/BP3K Manuhing mencakup Kecamatan Manuhing dan Manuhing Raya. Lalu, BPP/BP3K Kahayan Hulu Utara (Kahut) mencakup Kecamatan Kahut, Miri Manasa, dan Damang Batu, BPP/BP3K Kurun, serta BPP/BP3K Tewah.

”Kami berharap kostratani bisa menjadi wadah pusat gerakan pembangunan pertanian di tingkat kecamatan, sebagai pusat data dan informasi, serta pusat pembelajaran baik untuk penyuluh, petani maupun pelaku usaha, dan lainnya,” tuturnya.

Dia mengatakan, tujuan jangka pendek kostratani adalah pemenuhan sarana, prasarana, kelembagaan, kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM) pada bidang pertanian dan penyelenggaraan pembangunan pertanian di kecamatan dengan berbasis teknologi informasi.”Untuk jangka panjang, kostratani bertujuan mengoptimalkan tugas, fungsi, dan peran BPP/BP3K sebagai pusat pembangunan pertanian tingkat kecamatan dalam mewujudkan kedaulatan pangan nasional,” ujarnya.

Sejauh ini, kata dia, Distan terus melakukan sosialisasi ke BPP/BP3K, agar kostratani dapat menjalankan tugas dengan baik. Sampai saat ini, sosialisasi sudah dilakukan di BPP/BP3K Kahut dan Tewah. Pastinya akan berlanjut ke BPP/BP3K lain.

”Sosialisasi kostratani yang kami lakukan diikuti oleh camat, lurah, kepala desa (kades), penyuluh pertanian lapangan (PPL), medik veteriner, serta petugas pengendali organisme tumbuhan (POPT) di kecamatan,” tandasnya. (nth)

Berita Terbaru