Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Sempat Terdampak Covid-19, Ini Perkembangan Bisnis Penyajian Kopi di Kobar

  • Oleh Wahyu Krida
  • 11 April 2021 - 18:21 WIB

BORNEONEWS, Pangkalan Bun - Praktisi kopi di Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar) saat ini mulai meluas. Sejak mulai bermunculan sejak 2018, para praktisi dan pebisnis usaha penyajian kopi di Kobar saat ini sudah bisa menentukan cara seduh kopi khas pada masing-masing barista atau penyeduh kopi.

Menurut praktisi kopi senior Kobar, Jaka Setiawan, saat ditemui dalam ajang Roskop Fun Battle yaitu pertandingan menyeduh kopi antar barista di Roskop Coffee yang berlokasi di Desa Sungai Kapitan, Kecamatan Kumai, Minggu, 11 April 2021 menjelaskan pada awalnya memang masih sedikit penikmat kopi di Kobar yang berminat untuk mendalami dunia kopi.

"Waktu itu kami terus melakukan sosialisasi dan menggelar beragam pelatihan. Lama-kelamaan tupanya semakin banyak penggemar kopi yang tertarik, bahkan saat ini banyak yang sudah menjadi barista diberbagai cafe dan kedai kopi di Kobar," jelasnya.

Bahkan menurut Jaka Setiawan, saat ini para barista sudah menemukan cita rasa kopi khas seduhannya masing-masing.

"Sehingga saat ini penggemar kopi di Kobar tentunya tidak sulit lagi untuk mencari cafe atau kedai yang seduhan kopinya sesuai dengan selera," jelasnya. Walau demikian situasi pandemi covid-19 turut mempengaruhi perkembangan kopi di Kobar. 

"Karena adanya pembatasan waktu buka kedai atau cafe, sangat berimbas bagi keberlangsungan berbagai tempat usaha kopi tersebut. Contohnya pada semester pertama pandemi rata-rata omset penjualan kopi diberbagai cafe dan kedai menurun hingga 60 persen," jelasnya.

Menurutnya agar gairah dan semangat para penyeduh kopi tetap terjaga walau banyak tempat usaha kopi menjadi limbung akibat dampak covid-19, praktisi kopi di Kobar saling menguatkan dengan cara berdiskusi untuk mencari kiat bertahan di tengah pandemi.

"Kadang saling diskusi antar pemilik cafe. Untunglah lantaran sudah masuk semester 2 pandemi, saat ini tingkat penurunan omset sudah semakin berkurang," jelasnya. (WAHYU KRIDA/B-6)


TAGS:

Berita Terbaru