Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Harbolnas, Airlangga: Platform E-commerce akan Tanggung Biaya Ongkos Kirim

  • Oleh Teras.id
  • 24 April 2021 - 11:40 WIB

TEMPO.CO, Jakarta – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan sejumlah platform e-commerce sepakat menanggung ongkos kirim atau ongkir bagi pelanggannya secara mandiri saat Hari Belanja Online Nasional atau Harbolnas H-10 hingga H-5 Idul Fitri 1442 Hijriah.

“Pemerintah sudah menyiapkan paketnya dan sudah membicarakan dengan para platform. Namun para platform juga ingin berkontribusi. Sistemnya beberapa platform (e-commerce) akan menanggung sendiri ongkos kirimnya,” ujar Airlangga dalam konferensi pers yang digelar secara virtual, Jumat, 23 April 2021.

Pemerintah sebelumnya akan menggelontorkan subsidi sebesar Rp 500 miliar untuk pembebasan biaya pengiriman belanja produk lokal melalui platform daring. Kebijakan ini digadang-gadang bisa mendorong pertumbuhan konsumsi masyarakat di masa Ramadan hingga Lebaran agar pertumbuhan ekonomi tidak kembali mengalami resesi pada kuartal II.

Adapun mekanisme penentuan ongkir, kata Airlangga, diatur oleh Kementerian Perdagangan. Kementerian Perdagangan akan melakukan verifikasi terhadap produk-produk yang ongkos kirimnya ditanggung pemerintah.

“Akuntabilitas jadi penting. Kami akan melihat mana yang akan ditanggung pemerintah, mana yang ditanggung platform,” tutur Airlangga.

Di sisi lain, Airlangga mengatakan pemerintah memperoleh usulan dari pelaku industri retail dan pengelola pusat perbelanjaan atau mal untuk menyiapkan kegiatan-kegiatan yang mendukung pertumbuhan industri otomotif dan properti. Usulan ini masih dikaji lebih lanjut dan hasilnya akan diumumkan dalam waktu dekat.

Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan Syailendra mengakui proses verifikasi untuk menentukan produk-produk di e-commerce yang dibebaskan ongkos kirimnya cukup sulit. Apalagi, dengan asumsi pembebasan biaya pengiriman Rp 25 ribu per transaksi, subsidi ini bisa menyasar hingga 20 juta paket atau produk.

“Subsidi ongkir gratis itu verifikasinya tidak gampang. Kan harus ada 20 juta transaksi kalau mau (memberikan subsidi) Rp 500 miliar. Jadi bagaimana cara memilah transaksinya” ujar dia saat dihubungi Tempo.

TERAS.ID

Berita Terbaru