Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Elpiji 3 Kilogram di Barito Timur Sering Langka, Benarkah Dipakai Warga Miskin

  • Oleh Agustinus Bole Malo
  • 07 Mei 2021 - 01:00 WIB

BORNEONEWS, Tamiang Layang - Gas Elpiji 3 kilogram di Kabupaten Barito Timur sering mengalami kelangkaan. Hal ini menyebabkan masyarakat miskin yang berhak menikmati gas bersubsidi ini justru makin susah, pasalnya kelangkaan menyebabkan harga jual isi ulang gas tersebut di kios-kios mencapai Rp 35 ribu per tabung.

Manajer Operasional Produksi Stasiun Pengisian Bulk Elpiji atau SPBE Lenggang, Cenggolan S Landay yang diwawancarai Borneonews beberapa waktu lalu menjelaskan, dalam kondisi normal, SBPE Lenggang melalui dua distributor menyalurkan melalui 7 truk elpiji 3 kilogram setiap hari di Barito Timur.

"Masing-masing truk memuat 560 tabung elpiji, yang dibagikan merata kepada semua pangkalan yang ada," ungkap Cenggolan atau yang akrab dipanggil Aceng.

Lanjutnya, ketika salah satu armada tanki pengangkut elpiji berkapasitas 13.000 kilogram mengalami kerusakan, SPBE Lenggang masih mampu menyalurkan 5 truk elpiji 3 kilogram setiap hari atau 2.800 tabung.

Jika rata-rata keluarga miskin menggunakan satu tabung elpiji 3 kilogram selama 4 hari maka dengan jumlah gas yang didistribusikan setiap hari, terdapat 11.200 keluarga miskin yang menggunakan gas tersebut.

Padahal, menurut data Badan Pusat Statistik pada tahun 2020 jumlah penduduk (bukan keluarga) miskin di Barito Timur hanya 7.870 orang. Selain itu, pada umumnya keluarga miskin di desa justru tidak memakai elpiji saat memasak, melainkan menggunakan kayu bakar.

"Saya melihat di media sosial kebanyakan yang mengeluhkan gas 3 kilogram justru keluarga yang mampu, namun kami tidak punya kewenangan untuk mengatur itu, termasuk untuk menindak pedagang yang menjual dengan harga tinggi. Kami hanya bertanggung jawab mendistribusikan sampai pangkalan," ungkap Aceng.

Dia menambahkan, untuk menindak penggunaan elpiji 3 kilogram kewenangan ada pada dinas terkait dan aparat penegak hukum.

Sementara itu, pemilik pangkalan elpiji 3 kilogram di jalan A Yani Tamiang Layang, Viktor A Ngindra yang ditemui, Kamis 6 Mei 2021, mengaku, dalam seminggu terakhir pangkalannya mendapatkan pasokan elpiji sebanyak dua kali dengan jumlah 140 tabung setiap kali pengiriman.

"Memang kondisinya seperti ini, kami dari pangkalan juga tidak mempermainkan penyaluran elpiji, kalau ada kami jual habis ke masyarakat," tegas Viktor.

Berita Terbaru