Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Bangunan Bersejarah Sekolah Rakyat di Raja Seberang Ambruk

  • Oleh Danang Ristiantoro
  • 24 Mei 2021 - 18:35 WIB

BORNEONEWS, Pangkalan Bun - Bangunan bersejarah Sekolah Rakyat (SR) di Kelurahan Raja Seberang, Kecamatan Arut Selatan (Arsel), Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar) ambruk dan nyaris rata dengan tanah, pada Minggu, 23 Mei 2021, sekitar pukul 24.00 WIB.

Bangunan tua yang terbuat dari kayu tersebut diketahui dibangun sebelum kemerdekaan Indonesia dan akhirnya tumbang termakan usia. Bahkan, untuk mengenang sejarah bangunan tersebut, digadang-gadang akan dibuat Museum Pendidikan oleh Pemkab Kobar dan tokoh Tionghoa.

Ambruknya bangunan tersebut diunggah ke akun media sosial salah seorang tokoh pemuda Raja Seberang, Wardiman. Ia mengungkapkan kesedihannya, mengingat bangunan tersebut banyak memiliki sejarah dan telah banyak melahirkan para pengusaha nasional dan juga pejabat publik.

"Sedih memang, bangunan yang sarat akan sejarah dan telah banyak melahir kan para pengusaha internasional seperti Iwan Sunito, maupun pejabat publik nasinonal Mukhtarudin dan Hamdhani sekarang hanya tinggal kenangan," kata Wardiman, Senin, 24 Mei 2021.

Wardiman mengungkapkan, dengan ambruknya bangunan tersebut, mungkin kedepan ini hanyalah sebuah cerita dan seperti dongeng untuk anak cucu bahwa di Raja Seberang pernah ada Sekolah Rakyat yang melahirkan tokoh nasional dan pengusaha internasional.

"Sayang banget. Padahal bila itu terjaga, akan sangat indah dengan bangunan-bangunan lamanya serta bisa jadi warisan bagi generasi saat ini," ujarnya.

Wardiman berharap, pemkab dapat lebih memperhatikan dan menjaga bangunan bersejarah agar tetap utuh. Dipahami bersama memang membutuhkan dana yang tidak sedikit. Namun, diharapkan ada perhatian lebih dan tidak terkesan pembiaran.

"Pemkab juga bisa melibatkan pihak swasta untuk pembiayaannya dengan CSRnya. Ini juga bisa dilakukan untuk melakukan revitalisasi bangunan itu sendiri. Sehingga akhirnya bangunan bersejarah itu bisa terjaga dan dikenal orang," pungkasnya. (DANANG/B-11)

Berita Terbaru