Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Realitas 'Football's Coming Home" Dalam Final Inggris Vs Italia

  • Oleh ANTARA
  • 09 Juli 2021 - 12:20 WIB

BORNEONEWS, Jakarta - Tatkala pemain-pemain Inggris terbangun Kamis pagi untuk kembali ke kamp pelatihannya di pedesaan terpencil di St George's Park, mereka pasti masih merasakan sisa-sisa selebrasi meriah setelah memenangkan semifinal Euro 2020 atas Denmark di Wembley.

Tetapi sementara sampah di seluruh negara dibersihkan setelah rangkaian pesta yang digelar sampai dini hari, Inggris akan menghadapi ujian realitasnya sendiri yang lebih besar.

Walaupun di atas semua curahan kegembiraan itu, euforia yang menyenandungkan "Football's Coming Home", dan hiperbola termasuk seruan seorang pakar agar dijadikan hari libur nasional, Inggris belumlah memenangkan apa pun.

Faktanya, satu-satunya hal dari "coming home" untuk sementara ini adalah Inggris bakal kembali ke Wembley untuk menjalani pertandingan lain Minggu dalam final melawan Italia.

"Pagi ini semua orang menikmatinya. Namun kini kami harus menghadapi salah satu tim paling berpengalaman di dunia sepak bola pada diri Italia, laga nanti itu akan lebih sulit ketimbang laga semalam," kata mantan pemain sayap Inggris dan kini analis radio BBC Chris Waddle.

Tim asuhan Roberto Mancini tidak terkalahkan dalam 33 pertandingan dan mencapai final setelah menang adu penalti melawan Spanyol.

Ini baru penampilan kedua Inggris dalam final turnamen besar, tetapi bagi Italia ini final turnamen besar yang kesepuluh.

Bagi pakar, para mantan pemain yang tidak dapat mencapai final Euro atau Piala Dunia dalam karirnya, dan para suporter Inggris yang telah lama menderita, kegembiraan itu terlihat jelas pada akhir penantian 55 tahun.

Tetapi salah satu jargon yang paling sering digunakan manajer Inggris Gareth Southgate dalam turnamen ini adalah agar timnya "membuat sejarahnya sendiri" dan tidak menanggung beban masa lalu.

Pendekatan tersebut sejauh ini berhasil setelah Inggris menghindari jebakan dari begitu banyak kampanye lainnya, dengan mengalahkan seteru lama Jerman pada 16 besar dan sama sekali tidak gugup bahkan ketika tertinggal lebih dulu oleh Denmark dan kemudian memasuki perpanjangan waktu.

Berita Terbaru