Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Wall Street Turun Setelah Inflasi Melonjak, Indeks Dow Jatuh 107 Poin

  • Oleh ANTARA
  • 14 Juli 2021 - 09:30 WIB

BORNEONEWS, New York - Wall Street turun pada akhir perdagangan Selasa (Rabu pagi WIB), dengan S&P 500 dan Nasdaq berbalik melemah setelah mencapai rekor tertinggi di awal sesi, karena investor mencerna lonjakan harga konsumen pada Juni dan laba dari JPMorgan dan Goldman Sachs yang memulai musim laporan keuangan kuartalan.

Indeks Dow Jones Industrial Average terpangkas 107,39 poin atau 0,31 persen, menjadi ditutup di 34.888,79 poin. Indeks S&P 500 berkurang 15,42 poin atau 0,35 persen, menjadi menetap di 4.369,21 poin. Indeks Komposit Nasdaq berakhir melemah 55,59 poin atau 0,38 persen, menjadi 14.677,65 poin.

Sepuluh dari 11 sektor utama S&P 500 berakhir di wilayah negatif, dengan real estat merosot 1,32 persen, memimpin penurunan. Sementara itu, sektor teknologi menguat 0,44 persen, menjadi satu-satunya kelompok yang memperoleh keuntungan.

Indeks S&P 500 dan Nasdaq mencapai rekor tertinggi baru tetapi dengan cepat jatuh ke zona merah setelah lelang obligasi pemerintah 30-tahun menunjukkan permintaan lebih sedikit daripada yang diperkirakan beberapa investor dan mendorong imbal hasil lebih tinggi.

Data menunjukkan harga konsumen AS naik paling tinggi dalam 13 tahun bulan lalu, sementara apa yang disebut harga konsumen inti melonjak 4,5 persen dari tahun ke tahun, kenaikan terbesar sejak November 1991.


Para ekonom melihat lonjakan harga, didorong oleh jasa-jasa terkait perjalanan dan mobil bekas, sebagian besar bersifat sementara, sejalan dengan pandangan lama Ketua Federal Reserve Jerome Powell.

"Setiap kali Anda mendapatkan kenaikan dalam suku bunga, pasar saham akan menjadi gugup, terutama pada hari seperti hari ini," kata Joe Saluzzi, co-manager perdagangan di Themis Trading di Chatham, New Jersey.

Indeks pertumbuhan S&P 500 turun tipis 0,05 persen, sedangkan indeks nilai turun 0,70 persen.

"Dengan pertumbuhan yang melebihi nilai, kesimpulannya jelas bahwa inflasi dari perspektif pasar bukanlah ancaman nyata dalam jangka panjang," kata Keith Buchanan, manajer portofolio di GLOBALT Investments di Atlanta, Georgia.

Saham JPMorgan Chase & Co kehilangan 1,5 persen setelah perusahaan melaporkan pertumbuhan laba kuartalan yang blockbuster tetapi memperingatkan bahwa prospek cerah tidak akan menghasilkan pendapatan blockbuster dalam jangka pendek karena suku bunga rendah.

Goldman Sachs Group Inc merosot 1,2 persen setelah pendapatan kuartalannya melebihi perkiraan. Citigroup, Wells Fargo & Co dan Bank of America akan melaporkan hasil kuartalan mereka pada Rabu pagi waktu setempat.

Berita Terbaru