Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Pesan Seniman Budayawan Asli Putra Dayak Kalteng kepada Para Pemuda di Masa Pandemi

  • Oleh Denny Saputra Octora Jaya
  • 17 Juli 2021 - 19:41 WIB

BORNEONEWS, Pulang Pisau - Siapa yang tak kenal dengan penari hebat, seorang seniman serta budayawan asli Dayak Kalimantan Tengah dengan beragam macam prestasi dan pencapaiannya hingga ke Benua Eropa, serta pengabdiannya kepada daerah yang dicintainya yakni Bumi Tambun Bungai juga dikenal dengan Bumi Pancasila, Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah.

Chendana Putera, itulah namanya. Seorang pria multitalenta yang lahir dari bagian Timur Kalimantan Tengah yakni Sampit Ibu Kota Kabupaten Kotawaringin Timur yang saat ini berusia 42 tahun ini memiliki sejuta pengalaman dan penghargaan. 

Dia juga merupakan keturunan serta anak Sulung dari seorang seniman hebat Kalimantan Tengah alm Syaer Sua.

Ketika disambangi oleh jurnalis, secara eksklusif Cen-cen, sapaan akrabnya menuturkan pengalaman dan perjalanan hidup yang telah dilaluinya hingga saat ini. Menikah dengan seorang wanita Dayak Kalbar dan memiliki seorang putera yang kerap dipanggil Bim-bim, ya benar seperti nama salah satu personil grup band ternama di Ibu Kota Indonesia.

Kita ketahui bahwa wabah pandemi ini memang menyebabkan kerugian baik secara formil maupun materil yang begitu amat besar kepada para pekerja seni dan hiburan, tak terkecuali Sanggar Tut Wuri Handayani yang diprakarsai oleh Cen-Cen itu.

Hingga saat ini tak henti-hentinya Cen-Cen berjuang meningkatkan kualitas dan kuantitas SDM Dayak Kalimantan Tengah dalam memberikan edukasi melalui Sanggar Tut Wuri Handayani itu.

Yang mana sanggar tersebut mengutamakan kearifan lokal seperti mengajar keterampilan tari-tarian khas suku adat dayak, melatih anak-anak hingga pemuda remaja supaya dapat memainkan ragam alat musik tradisional suku Dayak.

“Kenalilah budayamu, maka engkau akan mengenali siapa dirimu !” Kalimat sederhana yang terucap oleh pria yang ahli menyumpit (sipet dalam bahasa Dayak Ngaju) ini sembari bercengkrama dan memaparkan apa-apa saja jenis  persenjataan suku-suku Dayak Ot tempo dulu, Sabtu 17 Juli 2021.

Dia begitu prihatin akan mental serta paradigma dalam pemikiran-pemikiran para pemuda milenial sekarang, terutama yang masih saja berambisi untuk menjadi seorang Aparatur Sipil Negara atau Pegawai Negeri Sipil (PNS).

Padahal nyatanya, menurut seorang pelatih bela diri asli Dayak Kalteng Kuntau Salamat Kambe ini. Para SDM, lulusan-lulusan Universitas lokal, daerah maupun mancanegara begitu banyak memiliki berbagai keterampilan dan bakat yang bisa di bagikan kepada generasi anak Dayak selanjutnya.

Berita Terbaru