Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Program P2L Diharapkan Mampu Cegah Stunting

  • Oleh Danang Ristiantoro
  • 10 Oktober 2021 - 13:30 WIB

BORNEONEWS, Pangkalan Bun - Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar) berupaya menciptakan ketahanan pangan dan gizi keluarga melalui optimalisasi lahan pekarangan menuju Pekarangan Pangan Lestari (P2L). Hal ini sekaligus diharapkan mampu mencegah terjadinya stunting.

Menurut Bupati Kobar Nurhidayah, pangan adalah kebutuhan dasar bagi manusia yang harus dipenuhi oleh pemerintah dan masyarakat. Ketersediaan pangan kita yang cukup belum tentu dapat menjamin terhindarnya penduduk dari masalah pangan dan gizi.

"Jadi, selain ketersediaannya, perlu diperhatikan aspek pola konsumsi rumah tangga atau keseimbangan kontribusi jenis pangan yang dikonsumsi, sehingga memenuhi standar gizi yang dianjurkan," kata Nurhidayah.

Bahkan, menurut undang-undang Nomor 18 Tahun 2012, pangan merupakan hal yang sangat penting dan strategis bagi keberlangsungan hidup umat manusia, dan oleh sebab itu pangan ditetapkan sebagai bagian dari hak asasi manusia yang penyelenggaraannya wajib dijamin oleh negara.

"Membangun ketahanan pangan merupakan satu dari Prioritas pembangunan nasional, sehingga kita harus bisa bersinergi mewujudkannya," tuturnya.

Kemudian, salah satu program prioritas pembangunan nasional adalah pencegahan dan penanganan stunting. Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak balita akibat kekurangan gizi kronis terutama pada 1000 hari pertama kehidupan (HPK).

"Stunting mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan otak. Anak standing juga memiliki risiko lebih tinggi menderita penyakit kronis di masa dewasanya," ungkapnya.

Permasalahan stunting terjadi mulai dari dalam kandungan dan baru akan terlihat ketika anak sudah menginjak usia 2 tahun. Stunting juga seringkali dikaitkan dengan penyebab perkembangan otak yang tidak maksimal.
Strategi nasional dalam menurunkan stunting, antara lain dengan intervensi gizi spesifik yaitu pemberian obat atau makanan untuk ibu hamil atau bayi berusia 0- 23 bulan, intervensi gizi sensitif antara lain, penyediaan air bersih atau sanitasi, pendidikan gizi dan ketahanan pangan dan gizi.

"Dengan demikian peningkatan ketahanan pangan dan gizi merupakan salah satu strategi pencegahan dan penurunan stunting," jelasnya.

Berita Terbaru