Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Pinggiran Jalan yang Dalam Jadi Penyebab Sering Terjadi Kecelakaan di Desa Matabu

  • Oleh Agustinus Bole Malo
  • 17 Oktober 2021 - 20:30 WIB

BORNEONEWS, Tamiang Layang - Seorang warga Desa Matabu Kabupaten Barito Timur yang enggan ditulis namanya menyebut penyebab seringnya terjadi kecelakaan lalu lintas di Desa Matabu akibat pinggiran jalan provinsi yang membelah desa tersebut cukup dalam serta badan jalan yang sempit.

"Ini kan sekitar 6 meter aja lebar jalannya, ditambah lagi pinggir jalan cukup dalam akibat terkikis air jadi saat berpapasan kadang kendaraan tidak mau mengalah, belum lagi di lokasi ini kendaraan jarang yang pelan," ujar warga tersebut saat diwawancarai ketika mengevakuasi minibus Daihatsu Luxio DA 1859 EJ dan truk DA 8158 BY yang mengalami tabrakan di RT 03 Desa Matabu, Minggu, 17 Oktober 2021.

Saat Borneonews mengamati sisi jalan dimana ban Luxio keluar dari badan jalan, terlihat pinggiran jalan yang memang cukup dalam yakni sekitar 20-25 sentimeter. Kondisi ini dapat menyebabkan pengguna kendaraan roda dua maupun roda empat kehilangan kendali atas kendaraan jika tiba-tiba turun dari badan jalan saat melaju.

Pinggiran jalan yang cukup dalam ini menyebabkan rawan terjadi kecelakaan, baik akibat kendaraan keluar dari badan jalan maupun karena pengendara saling berebut jalan.

Kecelakaan antara Luxio dan truk bermuatan semen itu sendiri, diduga terjadi akibat sopir Luxio tidak berhasil mengendalikan kendaraannya ketika berusaha naik kembali ke badan jalan setelah ban sebelah kiri sempat keluar karena menghindari kendaraan dari arah depan.

Akibatnya, minibus bermuatan 12 penumpang yang terdiri dari 6 orang dewasa dan 6 anak itu tiba-tiba melintang di tengah jalan sehingga tabrakan dengan truk yang datang dari arah berlawanan tidak dapat dihindari.

Sebanyak 6 orang mengalami luka-luka dan dilarikan ke RSUD Tamiang Layang. Beberapa jam kemudian korban kembali dirujuk ke RSUD Pambalah Batung Amuntai karena 3 orang korban mengalami kritis.

"Menurut informasi dari petugas kesehatan, sopir Luxio mengalami pendarahan di telinga," jelas Khomaru dari Relawan Matabu Jaya. (BOLE MALO/B-5) 

Berita Terbaru