Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

AS Januari 2022 Luncurkan Proyek Infrastruktur untuk Tandingi China

  • Oleh ANTARA
  • 10 November 2021 - 22:41 WIB

BORNEONEWS, Washington - Amerika Serikat berencana berinvestasi pada lima hingga 10 proyek infrastruktur di seluruh dunia pada Januari 2022 sebagai bagian dari program lebih luas yang dijalankan oleh negara Kelompok Tujuh (G7), kata pejabat tinggi AS, Senin (9/11/2021).

Rencana itu  dimaksudkan untuk menandingi program serupa yang dijalankan China, yaitu Prakarsa Sabuk dan Jalan, katanya.

Delegasi AS pekan lalu mengidentifikasi sedikitnya 10 proyek menjanjikan di Senegal dan Ghana setelah melakukan serangkaian pembahasan. Delegasi itu dipimpin oleh wakil penasihat keamanan nasional Presiden Joe Biden, Daleep Singh.

Para pejabat sedang melancarkan pertemuan dengan para pemimpin pemerintah dan sektor swasta untuk menentukan proyek yang akan diberi pendanaan di bawah program Build Back Better World (B3W).

B3W adalah prakarsa yang diluncurkan oleh negara-negara demokrasi kaya kelompok G7 pada Juni tahun ini. Rencana ini kemungkinan akan diselesaikan selama pertemuan G7 pada Desember 2021.

Delegasi AS telah berkunjung ke Ekuador, Panama, dan Kolombia selama awal Oktober dan kunjungan serupa akan dilakukan ke Asia sebelum akhir tahun, katanya. Ia tidak menyebutkan negara-negara Asia mana yang akan dikunjungi.

B3W G7 dimaksudkan untuk memenuhi sebagian investasi infrastruktur senilai 40 triliun dolar AS (Rp 569,8 kuadriliun) yang akan dibutuhkan negara-negara berkembang pada 2035.

Selain itu B3W ditujukan sebagai alternatif bagi praktik pinjaman oleh China yang bermasalah. Amerika Serikat akan menawarkan cakupan penuh perangkat keuangan AS kepada negara-negara berkembang.

Perangkat yang ditawarkan termasuk saham ekuitas, jaminan pinjaman, asuransi politik, hibah, dan keahlian teknis untuk memusatkan upaya pada iklim, kesehatan, teknologi digital, dan kesetaraan gender, kata pejabat itu kepada wartawan.

Pejabat pemerintah tersebut mengatakan para pejabat tinggi di Senegal dan Ghana telah menyambut baik jaminan yang ditawarkan AS.

Tidak seperti China, yang merupakan kreditur terbesar dunia, AS tidak akan meminta ada perjanjian kerahasiaan atau perjanjian terpisah yang suatu hari bisa berujung pada penyitaan pelabuhan atau bandara.

Berita Terbaru