Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Rupiah Ditutup Melemah Seiring Spekulasi Kenaikan Suku Bunga The Fed

  • Oleh ANTARA
  • 24 November 2021 - 20:30 WIB

BORNEONEWS, Jakarta - Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Rabu sore ditutup melemah seiring spekulasi kenaikan suku bunga acuan bank sentral Amerika Serikat, The Fed.

Rupiah pada Rabu sore ini ditutup melemah 7 poin atau 0,05 persen ke posisi Rp14.265 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.258 per dolar AS.

"Dolar AS menguat yang dipicu oleh spekulasi kenaikan suku bunga oleh Federal Reserve," tulis Tim Riset Monex Investindo dalam kajiannya di Jakarta, Rabu.

Dolar AS menguat karena pasar yang menyambut baik dicalonkannya kembali Jerome Powell sebagai ketua Federal Reserve untuk periode kedua yang memperkuat ekspektasi pasar bahwa suku bunga AS akan naik pada 2022.

Dipilihnya kembali Powell mendukung pandangan bahwa The Fed kemungkinan akan mulai menaikkan suku bunga pada pertengahan 2022, setelah mereka memangkas program pembelian obligasi.

Sementara itu, dari perkembangan penyebaran COVID-19 di Eropa, pasar kembali cemas seiring Menteri Kesehatan Jerman yang telah menyerukan untuk adanya pembatasan aktivitas lebih lanjut di ruang publik setelah sebelumnya pasar telah melihat kebijakan pemerintah Austria yang melakukan kebijakan lockdown penuh.

Sedangkan, jumlah kasus harian COVID-19 di Tanah Air pada Selasa (23/11/2021) mencapai 394 kasus, sehingga total jumlah kasus terkonfirmasi positif COVID-19 mencapai 4,25 juta kasus.

Jumlah kasus meninggal akibat terpapar COVID-19 mencapai 9 kasus, sehingga totalnya mencapai 143.753 kasus.

Adapun untuk jumlah kasus sembuh bertambah sebanyak 434 kasus sehingga total pasien sembuh mencapai 4,1 juta kasus. Dengan demikian, total kasus aktif COVID-19 mencapai 7.916 kasus.

Untuk vaksinasi, jumlah masyarakat yang sudah disuntik vaksin dosis pertama mencapai 135,42 juta orang dan vaksin dosis kedua 90,23 juta orang dari target 208 juta orang yang divaksin.

Berita Terbaru