Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Pussansiad akan Rekrut Lebih Banyak Ahli Siber Jadi Prajurit AD

  • Oleh ANTARA
  • 25 November 2021 - 13:41 WIB

BORNEONEWS, Jakarta - Pusat Sandi dan Siber TNI Angkatan Darat (Pussansiad) berencana merekrut lebih banyak ahli siber jadi prajurit TNI AD agar kebutuhan pasukan yang memiliki kemampuan siber terpenuhi. 

Pussansiad Brigjen TNI Iroth Sonny Edhie menerangkan jumlah personel Pusat Sandi dan Siber TNI AD sekitar 130 orang, sementara sesuai ketentuan jumlah yang ditargetkan 197 orang.

“Masih ada yang harus dipenuhi pelan-pelan dipenuhi. (Jumlah personel, Red.) ini sudah jadi kebijakan politik Bapak Kasad (Kepala Staf TNI AD Jenderal TNI Dudung Abdurachman) dan Panglima (Jenderal TNI Andika Perkasa),” terang Iroth, Rabu 24 November 2021.

Sejauh ini pimpinan TNI AD telah meresmikan Satuan Sandi dan Siber di tiap Komando Daerah Militer (Kodam) TNI AD. “Satuan Sandi dan Siber Kodam, 1 Kodam paling tidak ada 60 personel. Itu mulai dari perwira, bintara, dan tamtama-nya,” sebutnya.

Walaupun demikian, ia menyampaikan jumlah itu masih belum memadai. Oleh karena itu, Pussansiad akan merekrut lebih banyak ahli siber melalui berbagai kegiatan, salah satunya Kompetisi Komunitas Siber (KKS) TNI AD, yang rencananya akan digelar rutin tiap tahun.

“Kami sudah membuat konsep merekrut masyarakat sipil masuk TNI mulai dari bintara maupun perwira yang memiliki background (latar belakang, Red.) IT (informasi dan teknologi, Red.). Lulusan IT (harapannya) dididik di TNI AD dan bergabung di Pussansiad,” terang Komandan Pussansiad.

Ia menargetkan pihaknya akan memenuhi target jumlah personel yang memiliki kemampuan siber pada 2022. “Mudah-mudahan dalam waktu dekat 2022 menuju kesana,” sebutnya. Pusat Sandi dan Siber TNI AD merupakan satuan yang terbentuk kurang lebih 1,5 tahun yang lalu.

Panglima TNI Jenderal TNI Andika Perkasa, pada beberapa kesempatan, menyampaikan pihaknya akan fokus membangun kekuatan siber TNI.

“Yang dilakukan oleh Panglima TNI sudah luar biasa produktif, dan Bapak Kasad sangat baik, karena ancaman siber berkembang, berevolusi, (dampaknya, Red.) nyata sehingga penguatan (kemampuan siber) ini jadi urgensi, keniscayaan yang tidak bisa dihindari,” terang Iroth.

Terkait itu, Komandan Pussansiad menerangkan pihaknya fokus membangun kekuatan siber, terutama pada bidang operasi dan postur.

Terkait penguatan postur, ada tiga aspek yang jadi perhatian Pussansiad, di antaranya kekuatan atau kapasitas TNI AD menangkal ancaman siber, profesionalisme prajurit yang punya kemampuan siber, dan gelar kekuatan dari tingkat pusat sampai wilayah.

“Penguatan SDM, proses atau regulasi, strategi, dan penguatan aspek teknologi, penguatan komunikasi, karena (kami) tidak bisa berdiri sendiri. Oleh karena itu, kami bekerja dengan pihak lain, (satuan) Cyber Polri, BSSN, akademisi, Kementerian Luar Negeri, Kementerian Koordinator Bidang Ekonomi, Kementerian Komunikasi dan Informatika, dan stakeholder lainnya,” sebut Iroth Sonny.

Berita Terbaru