Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Menengok Perkembangan Pengrajin Rotan di Desa Gohong

  • Oleh Magang 3
  • 06 Desember 2021 - 18:06 WIB

BORNEONEWS, Pulang Pisau - Uwei Pambelom adalah salah satu kelompok pengrajin rotan di Desa Gohong, Kecamatan Kahayan Hilir, Kabupaten Pulang Pisau.

Kelompok ini didirikan pada 2016 November yang dinaungi oleh Bank Indonesia dengan tujuan untuk mempekerjakan ibu-ibu rumah tangga agar bisa mendapatkan penghasilan dari pembuatan anyaman rotan. 

Seperti membuat tas selempang, tas pinggang, dompet, pas bunga, topi dan tikar. Juga banyak ragam sovenir dan aksesoris lainnya yang dibuat.

"Berdirinya kelompok ini sejak 2016 November dan kita baru bentuk kelompok supaya ada akses untuk jual hasil kerajinan rotan ini. Jadi untuk naungannya di bina oleh Bank Indonesia. Dari 2017 hingga sekarang dibina oleh Bank Indonesia," ucap Tutie, Ketua Kelompok Pengrajin Rotan Uwei Pambelom.

Anggota kelompok ini ada sekitar 19 orang. Setiap orang mengerjakan anyaman rotan di rumah. "Jadi untuk finishing dibuat di tempat ini, sedangkan untuk pengrajin bahannya para anggota mengerjakan di rumah,"ucapnya.

Ia menuturkan jika melihat perkembangannya kelompok ini masih ramai pesanan. Baik dari dalam daerah maupun luar daerah. Meski di awal pandemi, kelompok ini sempat mengalami penurunan selama 3 bulan. Tidak ada omset yang masuk, namun seiring berjalannya waktu sudah ada ramai pembeli.

Kelompok ini juga melakukan pemasaran menggunakan sosial media jual beli, seperti Shopee dan Buka Lapak. "Untuk penjualan saat ini tidak ada kendala dan terus meningkat," tambahnya.

Dengan adanya pesanan yang datang tentunya membuat pengrajin menjadi semangat bekerja untuk memenuhi pesanan yang datang.

"Pemesanan tetap mengirim pesanan ke luar daerah seperti Bali, Jawa Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Utara, dan Kalimantan Timur," ucapnya.

"Harapannya untuk pemasaran tidak hanya pasar domestik saja, tetap bisa internasional. Soalnya untuk rotan ini diterima oleh pasar global, cuma untuk aksesnya agak susah," tutupnya.(MAGANG 3/B-11)

Berita Terbaru