Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Ketua DPRD Barito Timur Bantu Masyarakat Normalisasi Irigasi

  • Oleh Agustinus Bole Malo
  • 04 Januari 2022 - 21:40 WIB

BORNEONEWS, Tamiang Layang - Ketua DPRD Barito Timur, Nursulistio bersama Pemerintah Desa Tangkum Kecamatan Raren Batuah dan masyarakat setempat melakukan normalisasi saluran irigasi untuk mengurangi resiko banjir yang melanda wilayah itu.

"Kami melakukan normalisasi saluran irigasi atau kami sebut cuci parit sepanjang 2 kilometer yang mana irigasi tersebut merupakan anak dari sungai Takuam," kata Nursulistio, Selasa, 4 Januari 2022.

Normalisasi dilakukan karena sudah beberapa kali dirinya menerima keluhan dari masyarakat termasuk saat melakukan kunjungan reses. Pasalnya, akibat saluran yang tersumbat tersebut, pada musim tanam kali ini sudah 4 kali petani gagal tanam karena sawahnya dilanda banjir, selain itu ikan di kolam warga juga turut hanyut terbawa banjir.

"Mengingat tanam padi merupakan salah satu mata pencaharian masyarakat, kalau tidak bisa tanam mereka akan kehilangan sumber penghasilan," terangnya.

Politisi Partai Golkar ini berupaya melakukan normalisasi dengan meminta bantuan operator dan pemilik ekskavator untuk turut berpartisipasi membantu masyarakat sekalipun dia juga tetap harus membayar jasa operator dan membeli solar.

"Pada ujung irigasi terdapat gua yang dulu lubangnya besar sebagai saluran pembuangan air, namun karena sudah bertahun-tahun tidak dibersihkan akhirnya tertutup dengan potongan dahan dan semak belukar," ungkapnya.

Pada saat melakukan normalisasi pihaknya sempat mengalami kendala dari salah seorang warga yang tidak mengizinkan lahannya dilewati alat berat, padahal normalisasi dilakukan untuk kepentingan masyarakat setempat.

"Kami sifatnya hanya membantu masyarakat jadi kalau memang tidak boleh dilewati kami akan mencari jalan lain demi kepentingan masyarakat yang lebih besar," tegas Nursulistio.

Dia berharap sikap warga yang menolak lahannya dilintasi alat berat atau meminta ganti rugi itu, tidak ditiru oleh masyarakat yang lain.

"Seperti ini kalau ada banjir jangan sampai menghambat, apalagi kalau sampai minta ganti rugi dalam kondisi seperti ini padahal kita tujuannya untuk membantu masyarakat. Kita juga tidak merusak tanaman, di mana yang ada padi atau pemukiman pasti kita hindari," kata Nursulistio. (BOLE MALO/B-11)

Berita Terbaru