Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Ini Kontribusi PT. SSMS, Tbk Terhadap Konservasi Orangutan

  • Oleh Wahyu Krida
  • 19 Januari 2022 - 17:10 WIB

BORNEONEWS, Pangkalan Bun - Sebagai komitmen PT. Sawit Sumbermas Sarana, Tbk (SSMS,Tbk) yang merupakan bagian dari Citra Borneo Indah (CBI) Group bersama Borneo Orangutan Survival Foundation (BOSF) berkontribusi terhadap pelestarian dan konservasi lingkungan.

Pasalnya perusahaan perkebunan kelapa sawit tersebut sejak 2016 sudah melakukan kegiatan konservasi orangutan di Pulau Salat, Kabupaten Pulang Pisau.

Hal tersebut dipaparkan oleh Head of Sustainability PT SSMS Tbk, Henky Satrio Wibowo dalam Workshop Pengelolaan Populasi Orangutan di hutan produksi dan areal High Conservation Value (HCV) di dalam wilayah perkebunan sawit yang digelar BKSDA Kalteng, Orangutan Foundation United Kingdom (OFUK) dan Yayorin di Aula Hotel Andika, Pangkalan Hun Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar), Rabu, 19 Januari 2022.

"Tujuan PT. SSMS, Tbk melakukan konservasi bukan hanya untuk menjaga kelestarian orangutan saja. Namun juga untuk memberdayakan dan keningkatkan perekonomian warga Desa Pilang yang lokasinya dekat kawasan konservasi tersebut," jelas Henky Satrio Wibowo.

Henky Satrio Wibowo menjelaskan, selain menggandeng NGO yang memahami seluk beluk konservasi orangutan, pihaknya juga menggandeng warga Desa Pilang untuk bekerjasama.

"Kerjasama tersebut dalam bentuk penyediaan buah buahan yang merupaka pakan orangutan. Jadi kami membeli buah hasil budidaya warga dengan harga pasar. Hal ini bertujuan agar meningkatkan perekonomian warga. Sehingga keberadaan kawasan konservasi tersebut bisa dirasakan secara langsung manfaatnya oleh mereka," jelas Henky Satrio Wibowo.

Selain itu, lanjut Henky Satrio Wibowo, dengan adanya kawasan konservasi tersebut tentunya berpotensi untuk dijadikan kawasan ecowisata.

"Saat ini pengembangan ecowisata terus dilakukan. Karena banyak potensi yang bisa dikembangkan di Desa Pilang yang mayoritas dihuni masyarakat suku Dayak. Jadi sebelum pengunjung menuju kawasan konservasi, keberadaan desa tersebut juga menarik untuk dikunjungi. Inilah yang sedang dikembangkan agar tujuan konservasi tercapai taraf hidup masyarakat sekitar juga bisa meningkat," jelas Henky Satrio Wibowo. (WAHYU KRIDA/B-5)

Berita Terbaru