Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Dolar Catat Kenaikan Mingguan Terbesar 7 Bulan Saat Fed Kian "Hawkish"

  • Oleh ANTARA
  • 29 Januari 2022 - 08:45 WIB

BORNEONEWS, New York - Dolar mengkonsolidasikan kenaikannya terhadap sekeranjang mata uang utama lainnya pada akhir perdagangan Jumat (Sabtu pagi WIB), dan membukukan kenaikan mingguan terbesar dalam tujuh bulan karena pelaku pasar memperkirakan pengetatan kebijakan agresif oleh Federal Reserve.

Pasar uang memperkirakan kenaikan suku bunga 28,5 basis poin pada Maret dan sebanyak 119,5 basis poin dalam peningkatan kumulatif hingga akhir tahun sehingga dolar terus menguat dalam seminggu terakhir didorong oleh nada yang lebih hawkish yang keluar dari pertemuan Federal Reserve.

Indeks dolar AS yang mengukur greenback terhadap mata uang utama lainnya naik sedikit 0,04 persen pada Jumat (28/1/2022), dan menguat sekitar 1,7 persen untuk minggu ini untuk menandai kenaikan mingguan terbesar sejak Juni. Indek melesat di atas 97 untuk pertama kalinya sejak Juli 2020.

"Saya mencari beberapa konsolidasi, tetapi tidak ada yang mengatakan bahwa kenaikan dolar telah berakhir," kata Marc Chandler, kepala strategi pasar di Bannockburn Global Forex.

Biaya tenaga kerja AS meningkat kuat pada kuartal keempat, tetapi kurang dari yang diharapkan, kata Departemen Tenaga Kerja. Indeks Biaya Ketenagakerjaan (ECI), ukuran terluas dari biaya tenaga kerja, naik 1,0 persen setelah meningkat 1,3 persen pada kuartal sebelumnya.

Para ekonom yang disurvei oleh Reuters telah memperkirakan kenaikan 1,2 persen di ECI (Employment Cost Index), secara luas dipandang sebagai salah satu ukuran yang lebih baik dari kelesuan pasar tenaga kerja dan prediktor inflasi inti.

"Indeks Biaya Ketenagakerjaan, yang dirujuk secara khusus (Ketua Fed Jerome) Powell, sedikit lebih lemah dari yang diperkirakan dan telah mendorong beberapa penyesuaian posisi menjelang akhir pekan," kata Chandler.

Imbal hasil obligasi pemerintah AS berkurang, dengan imbal hasil obligasi pemerintah AS 10-tahun turun menjadi sekitar 1,77 persen untuk hari ini, jauh di bawah tertinggi dua tahun hampir 1,9 persen yang dicapai pada Senin (24/1/2022).

Imbal hasil obligasi pemerintah bertenor dua tahun, yang sering bergerak sesuai dengan ekspektasi suku bunga, turun 2,8 basis poin menjadi 1,164 persen, tetapi masih jauh lebih tinggi untuk minggu ini.

Euro mengalami kerugian pada Jumat (28/1/2022) dengan mata uang tunggal sedikit berubah di 1,1143 dolar, sedikit naik dari level terendah 20-bulan pada Kamis (27/1/2022) di 1,1131 dolar.

Berita Terbaru