Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Harga Minyak Melonjak Didorong Meningkatnya Ketegangan Ukraina-Rusia

  • Oleh ANTARA
  • 12 Februari 2022 - 08:20 WIB

BORNEONEWS, New York - Harga minyak berakhir naik tiga persen pada perdagangan Jumat (Sabtu pagi WIB), menjadi level tertinggi baru dalam tujuh tahun, karena meningkatnya kekhawatiran invasi Ukraina oleh Rusia yang merupakan produsen energi utama, sehingga menambah kekhawatiran atas pasokan minyak mentah global.

Minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman April terangkat 3,03 dolar AS atau 3,3 persen, menjadi menetap di 94,44 dolar AS per barel.

Sementara itu, minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS untuk pengiriman Maret melonjak 3,22 dolar AS atau 3,6 persen, menjadi ditutup di 93,10 dolar AS per barel.

Kedua harga acuan tersebut menyentuh level tertinggi sejak akhir 2014, melampaui rekor tertinggi yang dicapai pada Senin (7/2/2022), dan membukukan kenaikan delapan minggu berturut-turut di tengah meningkatnya kekhawatiran tentang pasokan global karena permintaan pulih dari pandemi virus corona.

Volume perdagangan melonjak dalam satu jam terakhir perdagangan, dengan volume untuk patokan global Brent naik ke level tertinggi dalam lebih dari dua bulan.

Rusia telah mengumpulkan cukup banyak pasukan di dekat Ukraina untuk melancarkan invasi besar, kata Washington, seraya mendesak semua warga AS untuk meninggalkan negara itu dalam waktu 48 jam.

Inggris juga menyarankan warga negaranya untuk meninggalkan Ukraina ketika Perdana Menteri Boris Johnson menekankan perlunya sekutu NATO untuk memperjelas bahwa akan ada paket sanksi ekonomi yang berat yang siap diterapkan, jika Rusia menyerang Ukraina.

"Pasar tidak mau ketinggalan memasuki akhir pekan ... jika invasi tampaknya akan segera terjadi dan Anda tahu bahwa akan ada sanksi pembalasan yang akan mengakibatkan gangguan pada pasokan gas alam dan minyak," Andrew Lipow, presiden Lipow Oil Associates di Houston.

Badan Energi Internasional (IEA) menaikkan perkiraan permintaan global 2022 meningkat sebesar 3,2 juta barel per hari (bph), mencapai rekor sepanjang masa 100,6 juta barel per hari.

Laporan pengawas energi itu mengikuti peringatan Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) awal pekan ini bahwa permintaan minyak dunia mungkin meningkat lebih tajam tahun ini karena pemulihan ekonomi pascapandemi yang kuat.

Berita Terbaru