Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Kementan Ajak Petani Indonesia Perkuat Produksi Kedelai

  • Oleh ANTARA
  • 05 Maret 2022 - 14:00 WIB

BORNEONEWS, Banda Aceh - Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengajak petani di seluruh Indonesia memperkuat produksi kedelai guna mencukupi kebutuhan kedelai nasional agar tidak lagi bergantung pada pasokan impor.

“Kedelai harus kita tanam banyak-banyak,” kata Syahrul ketika ditanya langkah antisipasi kelangkaan pasokan kedelai nasional saat berkunjung ke Kabupaten Aceh Besar, Jumat.

Syahrul menjelaskan sejak beberapa waktu lalu kebutuhan kedelai nasional bergantung pada pasokan impor karena harga kedelai di luar negeri jauh lebih murah.

Hal itu juga, menurut Mentan, yang membuat petani beralih menanam jagung ketimbang kedelai, karena dinilai lebih menghasilkan. Hasil produksi jagung bisa mencapai 6-7 ton per hektare, sedangkan kedelai 1-1,5 ton per hektare.

“Kalau kita tanam kedelai, hasilnya kita baru untung kalau kita jual 7.000 an (per kilogram). Sementara di luar negeri harganya Rp4.000-5.000 (per kilogram). Oleh karena itu kita ambil supaya tempe dan tahu kita harganya bisa lebih murah,” katanya.


Namun sekarang karena terjadi berbagai hal sehingga menyebabkan harga kedelai di luar negeri naik menjadi Rp8.000-9.000 per kilogram.

Oleh karena itu, hal tersebut menjadi kesempatan bagi petani Indonesia untuk memperkuat produksi pertanian, terutama komoditas kedelai.

“Karena masih ada importasi (kedelai) dari luar, (maka) sekarang enggak bisa lagi, kita harus perkuat kekuatan (pertanian) kita,” kata Syahrul.

Sebelumnya, Kementerian Pertanian menargetkan memproduksi 1 juta ton kedelai pada tahun ini guna mencukupi kebutuhan kedelai nasional agar tidak lagi bergantung pada pasokan impor.

Direktur Aneka Kacang dan Umbi Ditjen Tanaman Pangan Kementerian Pertanian Yuris Tiyanto, Selasa (22/2), mengatakan target produksi tersebut akan direalisasi melalui penanaman kedelai di 650 ribu lahan pada 14 provinsi Indonesia.

"Kita sudah berusaha dengan teman-teman di Dirjen Tanaman Pangan khususnya di Direktorat Aneka Kacang dan Umbi untuk meningkatkan produksi. Strateginya, satu, kita sudah melakukan pemberian bantuan ke petani seluas 52 ribu hektare ini lewat dana APBN untuk ditanami kedelai," kata Yuris.

Dengan target luas tanam 650 ribu hektare pada 2022, sisanya sekitar 598 ribu hektare akan dibiayai melalui pendanaan Kredit Usaha Rakyat (KUR).

Yuris mengungkapkan lahan seluas 52 ribu hektare sudah mulai ditanami kedelai pada Januari 2022. Sementara sekitar 600 ribu lahan sisanya akan mulai ditanami kedelai pada April hingga Oktober 2022.

Lahan seluas 650 ribu hektare tersebut merupakan lahan monokultur yang sudah ada dan akan ditanami kedelai untuk bisa mencapai target produksi 2022.

ANTARA

Berita Terbaru