BORNEONEWS, Sampit - Upaya budidaya ikan jelawat di Kotawaringin Timur menjadi perhatian serius dinas perikanan. Apalagi ikan air tawar ini sudah menjadi ikon bagi daerah itu 

Kepala Dinas Perikanan Kotim, Ahmad Sarwo Oboy mengatakan pihaknya kini berusaha maksimal mewujudkan budidaya jelawat ini. Harapannya ikan bernama latin Leptobarbus hoevenii itu akan makin banyak di Kotim. 

"Sampai saat ini Kotim belum dapat dikatakan berhasil mengembangkan budidaya ikan jelawat, karena masih ada beberapa hal yang harus diperhatikan," ucapnya , Kamis, 24 Maret 2022.

Hal ini terjadi karena, ikan jelawat membutuhkan perawatan dan perlakuan khusus, sehingga tak semudah membudidayakan seperti ikan tawar lainnya. 

Lanjutnya mulai dari perawatan, sampai panen membutuhkan waktu sekitar dua tahun, sehingga waktu masa panennya memang paling lama dibandingkan dengan jenis ikan lainnya.

"Di kantor ada sekitar 2.000 ekor jelawat yang masih terus dilakukan perawatan. Ukurannya masih kecil. Maka itu, kami terus berusaha keras membudidaya ikan jelawat, karena ini bagian dari ikon Sampit,” jelasnya.