Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Jamban Disulap Jadi Taman Apung dengan Gemerlap Lampu Hias

  • Oleh Danang Ristiantoro
  • 11 April 2022 - 06:00 WIB

BORNEONEWS, Pangkalan Bun - Wisata malam yang sempat menjadi primadona warga Pangkalan Bun dan harus terhenti karen pandemi Covid-19 dan kini lorong rindu atau kampung rindu di RT 05, Gang Flamboyan, Kelurahan Raja, Kecamatan Arut Selatan, Kabupaten Kotawaringin Barat mulai menggeliat kembali.

Ikon wisata malam di bantaran sungai Arut ini mulai ditata kembali oleh remaja dan pemuda setempat. Semangat menghidupkan kembali kampung rindu, bermula ketika awal Ramadan, pemuda menggelar pasar Ramadan dengan tajuk bejaja wadai, even kreatif dan inovatif para pelaku UMKM tersebut berjalan dengan sukses.

Tak cukup sampai disitu, ide kreatif tersebut ternyata berlanjut, warga mulai berbenah, warga mulai bersolek dengan menghias halaman rumah mereka, dan jembatan Ulin di tepi Sungai Arut penuh warna warni lampu.

Bahkan selain mendukung program wisata pemerintah daerah, warga juga mendukung program nol jamban, dengan menyulap jamban yang kumuh dan kotor di kampung rindu, menjadi taman terapung yang indah di malam hari.

Gagasan itu bermula dari keisengan pemuda setempat yang ingin jamban terbengkalai itu menjadi bersih dan rapi, sehingga tanpa komando sejumlah pemuda bergotong royong.

Mulai dari memangkas rumput, membongkar papan lapuk dan diganti dengan papan baru, berbagai ornamen dan partisi ditambah untuk mempercantik tampilan.

Berhari-hari Merkea bergotong royong, tanpa mengharapkan upah dari titik peluh mereka, bahkan mereka bergotong royong masih dalam keadaan puasa. 

Semangat tersebut merupakan dorongan dari Babe Heri. Selama ini dia memotivasi pemuda di kampung rindu untuk kembali menghidupkan, dan mengembalikan marwah kampung mereka yang pernah menjadi tujuan wisata malam warga Kobar.

"Kita mulai dari langkah kecil, kemudian berlanjut dengan menyulap jamban terbengkalai menjadi taman apung yang bila malam hari menjadi tempat santai," ujarnya.

Menurutnya saat melihat ada satu jamban terapung yang tidak terurus, muncul ide agar dijadikan tempat yang ikonik, karena struktur batang masih kuat sehingga disepakati untuk dibuat taman terapung.

Dia ingin agar kampung rindu dapat menjadi kampung wisata, yang bersih dan stigma negatif terhadap kampung bantaran yang kumuh dapat hilang dengan hidupnya kembali kampung rindu.

"Meski jamban terapung masih belum selesai, namun sudah banyak dijadikan objek swafoto warga," pungkasnya. (DANANG/B-11)

Berita Terbaru