Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Tekan Angka Stunting, DP3AP2KB Pulang Pisau Beri Penyuluhan PPKBD

  • Oleh Asprianta
  • 28 Mei 2022 - 05:00 WIB

BORNEONEWS, Pulang Pisau - Pemerintah Kabupaten Pulang Pisau terus melakukan berbagai upaya untuk menekan angka sunting di wilayah setempat.  Salah satunya melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan Pemberdayaan Anak Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) setempat dengan memberikan penyuluhan dan pembinaan bagi Pembantu Pembina Keluarga Berencana Desa (PPKBD).

Sekretaris DP3AP2KB Kabupaten Pulang Pisau Ma’ruf Kurki mengatakan PPKBD merupakan kepanjangan tangan dari pemerintah yang diharapkan bisa memberikan edukasi dan informasi kepada masyarakat terkait dengan pencegahan stunting.

"PPKBD merupakan kader secara aktif mempunyai peran melaksanakan dan mengelola keluarga berencana (KB) program pengendalian penduduk,  maupun ketahanan keluarga, di tingkat desa dan tingkat kelurahan," ucapnya. 

Ma’ruf menjelaskan pembinaan dan penyuluhan kepada PPKBD dimaksudkan agar edukasi dan informasi kepada masyarakat akseptor maupun calon akseptor dan ibu pasca melahirkan tentang pentingnya program keluarga berencana (KB) bagi masyarakat bisa lebih maksimal lagi.

"Khususnya dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat, terutama membangun norma keluarga kecil bahagia dan sejahtera (NKKBS)," katanya. 

Program kelauga berencana (KB) saat ini, lanjut Ma’ruf, bukan hanya dua anak lebih sehat, tetapi mencakup kepada program pembangunan keluarga dengan tujuan tercapainya keluarga bahagia dan sejahtera.

Pemerintah setempat melalui dinas terkait telah menyediakan layanan KB baik Pustu, Puskesdes, Puskesmas, kepada masyarakat secara gratis. "Pemahaman tentang keluarga berencana  terus di kampayekan kepada masyarakat, sehingga upaya pengendalian penduduk dan angka stunting bisa diwujudkan," ungkapnya. 

Lanjut dikatakan Ma’ruf penyuluhan dan pembinaan kepada PPKBD dimaksudkan agar lebih pro aktif memberikan edukasi kesadaran terhadap masyarakat, betapa pentingnya pengendalian angka kelahiran, resiko pernikahan anak dibawah 19 tahun, dan memberikan pengetahuan mengenai pendewasaan usia perkawinan serta keluarga yang berkualitas.

Terkait upaya menekan angka stunting di kabupaten setempat, jelas Ma’ruf, selain melalui penyuluhan dan pembinaan terhadap PPKBD, terobosan lain adalah dengan membentuk tenaga pendamping keluarga di masing-masing desa dan kelurahan.

"Selain itu memaksimalkan peran dan tugas sebanyak 17 kampung keluarga berkualitas yang berada di delapan kecamatan," Jelasnya. 

Ma’ruf menambahkan angka stunting di kabupaten Pulpis berdasarkan SSGI saat ini berada dikisaran angka sebesar 20,59 persen. Anta tersebut telah mengalami penurunan dari 24,6 persen di tahun 2021 lalu. 

"Dengan memaksimalkan peran dan tugas beberapa sektor yang sudah disiapkan sehingga target penurunan angka stunting diakhir tahun 2022," tambahnya. 

Untuk bisa mewujudkan capaian tersebut, papar Ma`ruf, tentunya perlu dukungan dari semua pihak. "Masyarakat diminta dapat menghindari faktor resiko, seperti kondisi kesehatan ibu hamil, meningkatkan asupan gizi anak mulai dari dalam kandungan, serta mampu memenuhi kebutuhan dasar anak," tutupnya. (ang)

Berita Terbaru