Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Wakil Ketua II DPRD Prihatin Taman Nansarunai Terlihat Kumuh karena Sampah

  • Oleh Agustinus Bole Malo
  • 08 Juni 2022 - 19:20 WIB

BORNEONEWS, Tamiang Layang - Wakil Ketua II DPRD Barito Timur, Depe, mengaku prihatin dengan kondisi Taman Nansarunai di Tamiang Layang yang terlihat kumuh kerena sampah berserakan di taman dan parit.

"Taman kota ini selain sebagai ruang publik tempat masyarakat bersantai dan berolah raga, juga merupakan wajah Kota Tamiang Layang karena ini satu-satunya taman kota yang kita miliki sekarang," kata Depe kepada Borneonews, Rabu, 8 Juni 2022.

Politisi dari Partai Demokrat ini mengakui, sampah berserakan di taman maupun di parit depan taman merupakan pemandangan sehari-hari karena dirinya tinggal di Desa Dorong dan selalu melintas di Jalan Nansarunai.

Menurut Depe, seharusnya, dinas terkait yang bertanggung jawab atas pengelolaan aset pemerintah daerah tersebut memberikan peringatan tegas kepada pedagang agar bertanggung jawab dengan bekas kemasan makanan dan minuman yang dibuang sembarang oleh pembeli. Setidaknya, membersihkan sampah tersebut saat selesai berjualan dan selalu menyediakan tempat sampah di sekitar tempat berjualan.

"Jangan sampai mereka kumpulkan sampah itu lalu ditumpuk lagi di taman, sehingga merusak estetika atau pemandangan taman. Selesai berjualan, taman dibersihkan dan sampahnya dibuang ke TPS yang ada tidak jauh dari situ. Itu yang benar," tegasnya.

Kondisi Taman Nansarunai yang terlihat kumuh, lanjut Depe, akan membuat malu saat dikunjungi oleh tamu dari daerah lain. Sebab biasanya, tamu akan mencari tempat untuk bersantai atau spot foto.

"Kalau kondisi taman seperti itu pasti cerita yang dibawa pulang tamu atau orang yang berkunjung ke Tamiang Layang cerita yang tidak baik tentang kondisi taman kota yang kumuh," tutur Depe.

Pada kesempatan itu, dia juga mengimbau pelajar atau masyarakat umum yang membeli makanan di Taman Nansarunai agar membuang sampah bekas makanan dan minuman pada tempat yang disediakan.

"Kalau pedagang tidak menyediakan tempat sampah, harusnya kita ikut menegur. Jangan malah buang sampah sembarangan sehingga merusak taman tempat kita berekreasi bersama keluarga," kata Depe.

Saat Borneonews turun ke lokasi untuk memeriksa apa yang disampaikan Wakil Ketua II DPRD tersebut, terlihat sampah berserakan di dalam parit terutama dekat penjual makanan yang jualannya ramai. Terkesan sampah tersebut sengaja dibuang ke parit karena terlihat bekas tumpukan sampah yang dibakar. Kemudian, di pinggir jalan juga terdapat tumpukan sampah.

Borneonews juga mengitari taman di sekitar pedagang kaki lima. Tampak sampah plastik bekas makanan dan minuman berserakan, bahkan dekat tempat sampah yang diletakkan dekat di gerbang masuk taman terlihat sampah dibuang di sekitar tempat sampah.

Adapun lapak pedagang kaki lima di Taman Nansarunai berjumlah 15. Saat Borneonews turun ke lokasi sekitar pukul 10.30 WIB, hanya sekitar 12 pedagang yang aktif berjualan. (BOLE MALO/B-7)

Berita Terbaru