Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Pengamat Nilai Korban Kejahatan Siber karena Kekurangan Literasi Digital

  • Oleh Hermawan Dian Permana
  • 15 Juni 2022 - 08:00 WIB

BORNEONEWS, Palangka Raya – Pengamat Sosial Kemasyarakatan, Zaky menilai, kebanyakan korban kejahatan siber merupakan hasil dari kurangnya literasi digital.

Apalagi Indonesia menjadi negara dengan tingkat kejahatan siber tertinggi di dunia. Masyarakat mudah tergiur atau terpedaya dengan iming-iming hadiah atau faktor lainnya.

“Maraknya fenomena ini karena literasi digital masyarakat kita masih rendah atau kurang, sehingga tidak bisa mencermati teknologi digital secara baik, yang mana berujung pada masyarakat menjadi korban penipuan, pencurian data pribadi, atau kejahatan lainnya,” sebut Zaky melalui telepon, Selasa, 14 Juni 2022.

Zaky menilai, dengan literasi digital yang baik, akan memunculkan self awareness atau kesadaran diri dan kewaspadaan pada masyarakat dalam penggunaan teknologi digital.

Melalui sikap waspada, potensi masyarakat untuk menjadi korban kejahatan siber pun bisa ditekan.  “Kejahatan siber dewasa ini memiliki pola yang semakin dinamis dan kreatif. Tanpa dibekali literasi digital, kewaspadaan masyarakat pun menjadi tidak ada,” tuturnya.

“Apalagi ada pandangan sebagian masyarakat internet ini mudah menghasilkan uang. Adanya pandangan itu, dan kurangnya literasi membuat masyarakat, terutama yang menengah ke bawah menjadi sasaran empuk dari para pelaku,” tuturnya. (HERMAWAN DP/B-7)

Berita Terbaru