Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Upaya Mengamankan Stok Daging di Tengah Wabah

  • Oleh ANTARA
  • 28 Juli 2022 - 13:00 WIB

BORNEONEWS, Jakarta - Pada Mei 2022, industri peternakan ruminansia Indonesia kembali digegerkan oleh kabar tak mengenakan mengenai situasi buruk yang pernah dialami Indonesia, bahkan sejak era kolonial Belanda tahun 1800-an, yakni penyakit mulut dan kuku (PMK).

PMK pertama kali muncul di Indonesia pada 1887, yang kemudian akhirnya bisa terbebas dari virus yang menyerang hewan ternak itu pada 1990. Namun, setelah 30 tahun lebih Indonesia terbebas dari penyakit yang merugikan itu, PMK datang lagi pada Mei 2022.

Sejak kemunculan pertamanya yang terkonfirmasi di Provinsi Jawa Timur dan Aceh pada Mei, kini menjelang berakhirnya Juli penyebaran PMK sudah terjadi di 268 kabupaten-kota pada 22 provinsi Indonesia.

Virus PMK memiliki kemampuan menular yang sama seperti COVID-19, yakni melalui udara ataupun secara tidak langsung melalui media yang terkontaminasi. Tak heran penyebaran begitu cepat.

Bahkan, virus yang sangat merugikan ini bisa bertahan selama tiga bulan pada sumsum tulang, jeroan, dan tetesan darah. Oleh karena itu, penting memastikan bahwa penyembelihan dilakukan dengan benar-benar sesuai prosedur agar wabah ini tidak semakin meluas di Indonesia.

Kementerian Pertanian memperhitungkan bahwa wabah PMK memiliki potensi membawa kerugian mencapai Rp9,9 triliun dalam setahun. Utamanya pada pasokan daging ruminansia dan susu sapi.

Meskipun sebenarnya PMK tidak memiliki potensi bahaya kesehatan terhadap manusia, di samping juga dagingnya tetap aman dikonsumsi dengan syarat minimal suhu dalam memasak, pemerintah tetap menaruh fokus pada pasokan daging nasional yang terganggu akibat wabah ini.

Sebelum adanya wabah PMK, Indonesia sejatinya masih membutuhkan pasokan daging atau sapi bakalan hidup dari luar negeri, alias belum swasembada.

Dengan adanya wabah PMK di Indonesia, dapat dipastikan produksi dan pasokan dalam negeri semakin menurun akibat adanya hewan ternak yang mati ataupun dipotong paksa.

Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi sebelumnya menyampaikan bahwa pasokan daging nasional masih akan tetap aman hingga akhir tahun 2022. Di samping Badan Pangan Nasional telah memobilisasi sejumlah sapi potong dari beberapa wilayah yang masih berstatus zona hijau PMK sejak awal Juli, Arief meyakini stok daging masih akan aman dengan adanya penugasan daging impor pada BUMN.

Pemerintah melalui Badan Pangan Nasional menugaskan Perum Bulog untuk mengimpor 100 ribu ton daging kerbau dari India dan PT Berdikari sebanyak 20 ribu ton daging sapi dan kerbau asal Brasil.

Direktur Bisnis Perum Bulog Febby Novita menyebutkan bahwa Bulog telah mengimpor sebanyak 48 ribu ton daging kerbau beku dari India. Bulog juga sedang memproses impor sebanyak 12 ribu ton daging kerbau beku dalam waktu dekat.

Berita Terbaru